KONTEKS.CO.ID – Setiap tahun jelang Lebaran masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam, memiliki kebiasaan membeli baju baru. Hal ini menjadi tradisi sebagai simbol kebahagiaan dan kemenangan setelah menyelesaikan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Namun, nyatanya kebiasaan ini juga menimbulkan tekanan sosial bagi sebagian besar masyarakat, terutama bagi kalangan mereka yang kurang mampu secara finansial.
Tekanan sosial bisa timbul dari beberapa hal, seperti keinginan untuk menunjukkan status sosial hingga tampil sempurna di hadapan keluarga dan kerabat. Tekanan ini berasal dari lingkungan sekitar, seperti tetangga dan kerabat.
Hal ini bisa berdampak pada kondisi keuangan seseorang, terutama bagi mereka yang kurang mampu atau mengalami kesulitan finansial.
Karena tekanan tersebut yang akhirnya memaksa mereka mengeluarkan uang berlebih hanya untuk membeli baju baru.
Di sisi lain, bagi masyarakat tidak mampu membeli baju baru pada saat Idul Fitri, menunjukkan adanya ketimpangan sosial di dalam masyarakat.
Sebagai makhluk sosial, kita harus berusaha untuk mengubah pandangan bahwa memakai baju baru pada saat lebaran merupakan suatu keharusan.
Kita perlu mengedukasi diri sendiri dan orang lain bahwa kesuksesan dalam hidup tidak terlihat dari baju baru yang kita pakai, melainkan nilai-nilai yang kita anut dan kita amalkan.
Tradisi ini seharusnya menjadi sarana untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian kita terhadap mereka yang membutuhkan.
Dengan demikian, kita dapat membantu mengurangi tekanan sosial yang timbul dan mendorong masyarakat untuk lebih fokus pada nilai-nilai yang lebih penting dalam hidup.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"