KONTEKS.CO.ID – Jimak adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan suami-istri. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui secara detail tentang arti, jenis, etika, dan amalan dalam melakukan jimak menurut Islam.
Jimak artinya berhubungan intim antara suami dan istri. Namun, dalam Islam, jimak bukan hanya sekadar melepaskan syahwat belaka, melainkan juga memiliki nilai ibadah di dalamnya. Oleh karena itu, jimak harus dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan syariat Islam.
Dalam syariat Islam, jimak terbagi menjadi dua jenis, yaitu jimak masyru’ dan jimak mahdzur.
Jimak masyru’ adalah jimak yang halal, yaitu dalam hal ini oleh suami pada istrinya. Namun, ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat jimak menjadi dilarang, seperti saat sedang haid, puasa, ihram, dan i’tikaf.
Jimak mahdzur adalah jimak yang dalam hukum asalnya memang tidak boleh antara pasangan yang tidak halal baginya, seperti zina. Perbuatan zina memiliki hukuman yang berat di dunia dan di akhirat.
Etika Jimak Dalam Islam
Dalam Islam, etika sangat penting dalam melakukan jimak. Imam Al-Ghazali menjelaskan etika berjimak dalam sebuah karya yang berjudul Al-Adab fid Din. Beberapa etika dalam melakukan jimak menurut Islam adalah:
- Menggunakan wangi-wangian
- Menggunakan kata-kata yang lembut
- Mengekspresikan kasih yang mesra
- Memberikan kecupan yang menggelora
- Selalu menunjukkan rasa sayang
- Membaca bismillah
- Tidak boleh dengan sengaja melihat kemaluan istri karena hal ini bisa menurunkan daya penglihatan
- Menggunakan selimut atau kain saat sedang bercinta
- Tidak menghadap kiblat.
Amalan Selama Jimak dan Setelahnya
Selain etika, ada juga amalan-amalan yang harus pasangan suami istri lakukan selama dan setelah jimak menurut Islam, yaitu:
- Jangan sampai menghadap ke arah kiblat saat melakukan jimak dan terlalu banyak berbicara
- Suami hendaknya berdoa dalam hati ketika sang istri akan orgasme dengan bacaan: “Alhamdulillahil-ladzi khalaqa minal-ma` basyara faja’alahu nasaban wa shahra wa kana rabbuka qodira”
- Usahakan keluar bersama-sama
- Suami tidak terburu-buru menyelesaikan jimak sebelum istri mencapai orgasme
- Jika ingin mengulangi jimak, bersihkan atau cuci kemaluan terlebih dahulu. Jika ingin tidur, ambil wudhu.
Demikian pembahasan mengenai pengertian sekaligus etika berjimak dalam hubungan intim antara suami dan istri.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"