KONTEKS.CO.ID – Pink Moon atau bulan purnama merah jambu adalah salah satu fenomena astronomi yang terjadi setiap bulan April.
Fenomena ini biasanya terjadi beriringan dengan Hari Minggu Paskah, sehingga juga mendapatkan sebutan sebagai Purnama Paskah.
Meski begitu, Purnama Paskah juga bisa bertepatan dengan fenomena Worm Moon atau bulan cacing tanah yang terjadi pada bulan Maret.
Pink Moon mendapatkan namanya dari warna bunga Phlox (Geranium) yang berwarna merah jambu (pink), sebagai bunga pertama yang muncul di musim semi.
Selain itu, bulan purnama merah jambu juga memiliki berbagai nama lain seperti Bulan Bibit (Seed Moon), Bulan Rumput Bersemi (Sprouting Grass Moon), Bulan Telur (Egg Moon), dan Bulan Ikan (Fish Moon).
Menurut Andi Pangerang, peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, fenomena Pink Moon terjadi bersamaan dengan tumbuhnya bunga Phlox yang berwarna merah jambu menurut almanak petani di Amerika Serikat.
Selain itu, nama-nama lain bulan purnama merah jambu juga merujuk pada berbagai peristiwa yang terjadi di musim semi, seperti bersemi rumput, munculnya ikan, dan penggunaan telur dalam perayaan Paskah.
Pada tahun 2023, fenomena Pink Moon akan terjadi pada tanggal 6 April. Puncak fenomena Pink Moon 2023 kira-kira akan terjadi pukul 11.34 WIB dengan bulan terbit pada pukul 18.09 WIB dan bulan terbenam pada 7 April 2023 pukul 06.35 WIB.
Kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengamati bulan dan kawah-kawahnya. Bagi para penggemar astronomi, fenomena Pink Moon adalah momen yang sayang untuk terlewatkan.
Meski hanya terjadi setiap tahunnya, namun fenomena ini memberikan pesona alam yang luar biasa dan menjadi saksi keindahan alam semesta yang selalu mengagumkan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"