KONTEKS.CO.ID – Aritmia merupakan kondisi saat jantung berdetak tidak teratur, terlalu cepat atau bahkan terlalu lambat. Gangguan ini berkaitan dengan aktivitas jantung yang tidak normal.
Umumnya aritmia sering disalahartikan dengan serangan jantung. Serangan jantung dan aritmia merupakan kedua kondisi yang sangat berbeda.
Serangan jantung merupakan suatu masalah yang berkaitan dengan aliran jantung, sedangkan aritmia merupakan suatu kondisi yang berkaitan dengan irama jantung.
Selain itu paramater yang digunakan untuk mendeteksi aritmia adalah angka detak jantung yang normal dan memiliki kisaran antara 60–100 kali per menit.
Apabila jantung berdetak di luar angka tersebut, maka kesehatan jantung harus diwaspadai.
Kondisi jantung bagi penderita aritmia akan berdetak lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari angka kisaran normal.
Gejala awal pada penderita aritmia yaitu dada merasa tidak nyaman, sesak napas, cepat lelah, berdebar-debar, dan juga sempoyongan.
Tidak adanya indikasi fisik yang pasti untuk menentukan suatu kesehatan jantung. Oleh karena itu,banyak dokter sangat menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui kesehatan jantung seseorang.
Seseorang yang berusia di atas 40 tahun, disarankan melakukan skrining jantung setiap satu tahun sekali. Sedangkan yang lebih muda dapat melakukan skrining jantung setiap tiga tahun sekali.
Hasil skrining tersebut akan memberikan data dasar seseorang lebih menyadari kesehatan jantung dan risiko penyakit yang mungkin akan muncul.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"