KONTEKS.CO.ID — Sakit kepala sebelah kiri adalah salah satu jenis sakit kepala yang dapat terjadi pada siapa saja, dan seringkali merupakan tanda dari kondisi medis yang mendasar.
Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kemungkinan penyebab sakit kepala sebelah kiri dan gejala yang harus diperhatikan.
Migrain
Migrain adalah jenis sakit kepala yang menyebabkan rasa nyeri parah, berdenyut dan seringkali hanya terjadi pada satu sisi kepala.
Beberapa gejala yang seringkali terkait dengan migrain termasuk mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.
Penyebab migrain masih belum diketahui secara pasti, namun diketahui bahwa faktor lingkungan, genetika, dan hormon dapat berperan dalam memicu migrain.
Cluster Headache
Cluster headache adalah jenis sakit kepala yang seringkali terjadi di satu sisi kepala dan dapat disertai dengan gejala seperti mata berair, hidung tersumbat atau berair, dan kemerahan pada mata.
Kondisi ini seringkali terjadi pada pria dan seringkali terjadi secara berkala selama beberapa minggu atau bulan.
Sakit Kepala Tension
Sakit kepala tension adalah jenis sakit kepala yang dapat terjadi pada kedua sisi kepala dan seringkali disebabkan oleh stres, kelelahan, dan ketegangan pada otot leher.
Namun, pada beberapa kasus, sakit kepala tension juga dapat terjadi hanya di satu sisi kepala.
Trauma Kepala
Trauma kepala dapat menyebabkan sakit kepala sebelah kiri, terutama jika cedera terjadi pada sisi kiri kepala.
Cedera ini dapat mempengaruhi saraf dan pembuluh darah di kepala, dan menyebabkan rasa sakit pada satu sisi kepala.
Stroke
Stroke dapat menyebabkan sakit kepala sebelah kiri, terutama jika stroke terjadi di bagian otak yang mengendalikan sisi kiri tubuh.
Selain sakit kepala, gejala lain dari stroke meliputi kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami kata-kata, dan kebingungan.
Jika Anda mengalami sakit kepala sebelah kiri yang terus berlanjut atau semakin parah, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"