KONTEKS.CO.ID – HNP adalah singkatan sari Herniasi Nukleus Pulposus atau masyarakat sering menyebutnya dengan “saraf kejepit”. Namun, penamaan ini kurang tepat karena istilah saraf kejepit tergolong umum dan bukan hanya gejala penyakit HNP.
Pada kondisi ini, terdapat penonjolan inti dari bantalan tulang belakang yang menekan saraf dan mengakibatkan rasa sakit, kesemutan, dan kelemahan pada anggota gerak. Umumnya bagian yang sering terkena HNP seperti punggung, pinggang, lengan atau tungkai.
Penyebab umum HNP umumnya karena faktor penuaan atau degenerasi bantalan antar tulang belakang. Seiring bertambahnya usia seseorang, maka diskus tulang belakang akan semakin kehilangan kadar air.
Hal ini tentu berakibat menurunnya fleksibilitas dan meningkatkan risiko tulang belakang untuk robek atau pecah. Selain itu banyak faktor risiko yang menyebabkan HNP, antara lain kelebihan berat badan (obesitas), pekerjaan yang berat hingga kecenderungan faktor genetika.
Merujuk pada halaman website honestdocs, beberapa gejala yang sering muncul saat seseorang mengalami HNP antara lain:
-
Nyeri menjalar ke lengan atau kaki
Jika HNP terjadi pada bagian punggung bawah atau lumbal, maka seseorang akan merasakan sakit yang intens pada bokong, paha dan betis serta kaki.
Apabila terjadi pada bagian tulang belakang bagian leher, maka rasa nyeri biasanya akan terasa pada bagian bahu dan lengan.
Biasanya, rasa sakit akan memburuk ketika batuk, bersin atau saat menggerakkan tulang belakang (punggung).
-
Mati rasa atau kesemutan
Orang dengan gejala HNP umumnya mengalami mati rasa atau kesemutan pada bagian saraf yang terkena. Keluhan tersebut bisa terjadi apabila terjadi tekanan pada saraf sensoris di tulang belakang.
-
Lemah Badan
Otot dengan saraf terjepit cenderung melemah dari waktu ke waktu. Hal ini tentu akan menimbulkan lemahnya fisik seseorang bahkan sampai tidak kuat untuk mengangkat dan memegang barang. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"