K-Pop

Bentar Lagi, Belanja di Korea Selatan Bisa Pakai Rupiah


KONTEKS.CO.ID – Kabar gembira bagi penggemar drakor yang ingin berlibur ke Korea Selatan, sebentar lagi belanja di Korea bisa pakai rupiah.

Bank Indonesia (BI) sedang merampungkan perjanjian kerja sama penggunaan transaksi mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS), termasuk dengan Korea Selatan dan India.

Dengan penggunaan LCS ini, maka transaksi perdagangan, investasi, dan transaksi lainnya antara Indonesia dan negara yang telah menjalin kerja sama bisa langsung menggunakan mata uang masing-masing negara, tidak lagi menggunakan dolar Amerika Serikat (AS).

BACA JUGA:   Tempat Penukaran Uang Baru di Jabodetabek untuk Lebaran 2023, Lengkap dengan Link dan Jadwal

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan, akan terus memperluas penggunaan LCS, baik itu untuk perdagangan, investasi, serta cross border payments dengan banyak negara di dunia.

Sebentar lagi, Bank Indonesia akan melakukan kerja sama dengan otoritas moneter Korea Selatan dan India, termasuk kerja sama cross border payments.

Cross border payment adalah transaksi keuangan yang memungkinkan pembayar dan penerima berada di negara yang berbeda.

BACA JUGA:   Duh, Investasi di Indonesia Alami Penurunan

Sistem ini juga memudahkan turis untuk bertransaksi karena tidak perlu lagi menukar uang fisik ke mata uang lokal setempat.

“Coverage LCS ini sekarang local currency transaction, dan akan mulai dengan Korea Selatan dan India. Sedang dalam tahap menuju penandatanganan dengan Korea Selatan dan India dalam waktu dekat. Masuk ke area cross border payments dahulu,” jelas Dody dalam siaran persnya.

“Jadi, dengan demikian semua transaksi perdagangan akan mengurangi ketergantungan ke hard currency. Framework dari LCS, LCT (Local Currency Transaction) framework yang digunakan di banyak negara,” kata Dody lagi.

BACA JUGA:   Kucuran Kredit Oktober 2022 Dongkrak Putaran Uang Rp8.000 Triliun

Wah asik, belanja di Korea pakai rupiah loh nanti.

Untuk diketahui, BI juga sudah melakukan perjanjian kerja sama untuk “meninggalkan” dolar dengan lima negara lainnya, yakni China, Australia, Singapura, Malaysia, dan Jepang.***



Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"

Berita Lainnya

Muat lagi Loading...Tidak ada lagi