KONTEKS.CO.ID – Rudal Rusia menghujani bandara pangkalan Angkatan Udara Ukraina. Tidak kurang dari 70 rudal menghujani bandara.
Namun sumber-sumber di Kremlin mengkritik biaya dan keefektifan rentetan rudal selama akhir pekan kemarin. Rudal Rusia menargetkan pangkalan-pangkalan Ukraina yang dianggap menampung pembom Su-24 Kiev dan rudal jarak jauh yang disediakan Barat.
Pada hari Minggu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya telah menggunakan senjata jarak jauh yang diluncurkan dari udara dan laut. Rudal membidik beberapa pangkalan udara di Ukraina barat.
Serangan itu menargetkan Pangkalan Udara Starokostiantyniv Ukraina di wilayah Khmelnytsky. Lalu pangkalan udara lain yang dekat dengan Kota Dubno, Ukraina, di wilayah Rivne, kata pemerintah Rusia.
“Semua objek terkena bidikan rudal,” tambah kementerian itu dalam sebuah pernyataan, melansir Newsweek, Kamis 10 Agustus 2023.
Militer Ukraina mengatakan, Moskow meluncurkan “beberapa gelombang” serangan rudal dan pesawat tak berawak pada Minggu pagi waktu setempat. Ukraina mendaftarkan 70 serangan, dan mencegat 30 rudal jelajah dan 27 drone Shahed buatan Iran.
Serangan Rudal Rusia Mahal
Sulit untuk menentukan harga pasti dari rudal dan drone Rusia. Namun, edisi Ukraina Forbes menyarankan setiap biaya rudal jelajah Kalibr Rp99 miliar.
“Untuk rudal seperti Kalibr atau Kh-101 dan Kh-555 Rusia, kemungkinan harganya di atas Rp15,2 miliar,” kata Fabian Hoffmann, peneliti doktoral di Universitas Oslo, Norwegia.
Perkiraan untuk drone bunuh diri Shahed buatan Iran bervariasi dari Rp3 miliar hingga Rp7,6 miliar.
Dengan 70 serangan di seluruh Ukraina, Rusia menghabiskan biaya yang cukup besar dalam menyerang pangkalan udara Ukraina. Sesuatu yang menyita perhatian blogger militer pro-Kremlin Rusia.
Rybar, saluran Telegram Rusia terkemuka, Mikhail Zvinchuk, mengatakan, target Rusia kemungkinan besar adalah pesawat Su-24M yang membawa rudal Storm Shadow Inggris. Perkiraannya, pesawat berbasis di Starokostiantyniv.
“Kerusakan akibat benturan sulit terlihat, tetapi jelas sifatnya terbatas,” tulis milblogger.
“Membuat seluruh lapangan terbang tidak berfungsi akan membutuhkan kiloton bom udara atau bahkan muatan nuklir,” kata Rybar.
Akun lain dengan nama Informan Militer mengatakan, citra satelit menunjukkan serangan Rusia telah mendarat di hanggar pesawat di tepi pangkalan. Juga Su-24 non-operasional yang dalam kondisi terbongkar untuk memo di tengah dari lapangan terbang.
Pangkalan udara di Starokostiantyniv menampung Brigade Penerbangan Taktis ke-7 Ukraina dan pembom Su-24M, menurut Kiev Post.
“Bukan pertama kalinya lapangan terbang ini terserang. Ada pangkalan permanen brigade penerbangan taktis di sana,” kata Jubir Angkatan Udara Yuriy Ignat. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"