KONTEKS.CO.ID –Â Apa itu qada dan qadar? Bagi umat Islam, memahami tentang qada dan qadar merupakan suatu kewajiban. Bahkan hal itu masuk dalam rukun iman yang ke-6, yaitu percaya kepada qada dan qadar. Berikut ini pengertian, perbedaan dan contoh dari qada dan qadar.
Pengertian Qada dan Qadar
Istilah qada dan qadar memang terdengar mirip, namun kedua istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda. Berikut ini pengertian dari keduanya.
1. Pengertian Qada
Menurut Wikipedia, qada adalah suatu ketentuan atau ketetapan dari Allah SWT yang sudah ada sejak zaman azali. Qada juga bisa berarti sebagai segala hal yang bisa terjadi suatu saat nanti dan berkaitan dengan makhluk ciptaan dari Allah SWT.
Qada bisa meliputi semua hal secara baik dan buruk, hidup dan mati hingga hal yang lainnya. Perlu diketahui, qada ini ada setelah Qadar.
Qada ini bisa berubah melalui sebuah usaha, ikhtiar dan tawakal dengan sungguh-sungguh. Jadi, dapat disimpulkan bahwa qada ini merupakan ketatapan Allah SWT yang sudah terjadi dan diputuskan langsung oleh Allah SWT.
2. Pengertian Qadar
Secara bahasa, qadar artinya ukuran atau ketetapan. Secara istilah, qadar ini artinya sebagai perwujudan atau ketentuan Allah SWT atas semua makhluk apabila syaratnya terpenuhi.
Qadar ini bisa terdiri dari takdir yang sudah terjadi, sedang terjadi dan yang akan terjadi. Ketetapan dari qadar ini sudah tidak bisa berubah lagi dengan cara apapun. Hal ini karena, qadar sudah tertulis di Lauhul Mahfudz ketika di dalam kandungan.
Perbedaan Qada dan Qadar
Berikut ini beberapa perbedaan keduanya yang perlu kamu ketahui, yaitu:
- Berdasarkan pengertiannya, qada merupakan ketentuan Allah SWT dengan segala sesuatunya terdapat kehendak Allah SWT. Sementara, qadar adalah perwujudan atas ketentuan dan kehendak maupun ukuran Allah SWT dengan segala sesuatunya.
- Berdasarkan ketetapannya, qada merupakan takdir yang masih bisa berubah oleh makhluk dengan cara berikhtiar. Sementara, qadar adalah ketentuan Allah SWT yang tidak dapat berubah.
- Berdasarkan contohnya, qada bisa terlihat dari contoh ketika seseorang ingin mendapatkan rezeki yang banyak dan berkah, maka harus berusaha dengan sungguh-sungguh serta dibarengi dengan doa, ikhtiar dan tawakal. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"