KONTEKS.CO.ID – Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar pertemuan di Istana Batutulis, Bogor, jelang pengumuman Capres PDIP 2024.
Berdasarkan informasi, Megawati Soekarnoputri, Jokowi, dan Ganjar Pranowo bertemu di salah satu ruangan dengan pintu putih berkaca.
Selain Megawati, Jokowi dan Ganjar Pranowo, dalam ruangan tersebut juga ada Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo, Bendum PDIP Olly Dondokambey, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, serta Ganjar Pranowo.
Sementara, elite PDIP yang pria diwajibkan mengenakan peci khas Bung Karno saat pengumuman capres PDIP.
Selain itu, Tiga Pilar PDIP juga diminta hadir dengan seragam partai lengkap, merah-hitam, dan bagi pria menggunakan peci hitam Bung Karno.
Diketahui, Megawati Soekarnoputri dikabarkan akan mengumumkan capres PDIP siang ini di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat.
Capres yang diumumkan Megawati disebut-sebut yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan agar seluruh anggota dan kader PDIP dapat mensikapi dengan bijak terhadap berbagai isu capres dan capres sebagai bagian dari dinimika politik nasional.
Pernyataan ini disampaikan Hasto dalam keterangan resmi yang dikirimkan kepada media pada Jumat, 21 April 2023. Informasi menyebutkan bahwa Megawati akan mengumumkan nama calon presiden di Istana Batutulis setelah salat Jumat pada siang ini.
Menurut Hasto, semua kader partai harus menyiapkan diri, baik secara ideologis hingga secara struktural. Sebab setiap saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai.
Kami tegaskan kembali bahwa keputusan Capres PDI Perjuangan akan diumumkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat,” kata Hasto dalam keterangan resminya kepada media.
Hasto menjelaskan, bahawa momentum yang tepat itu bisa kapan saja, yang tentu saja keputusan akan diambil setelah diiringi dengan berbagai pertimbangan.
Baik itu pertimbangan terhadap dinamika dunia maupun nasional (world view, national view, dan society view), sudah mempertimbangkan berbagai kriteria-kriteria kepemimpinan diikuti dengan refleksi dan doa, berkomunikasi transendental dengan Yang Maha Kuasa.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"