KONTEKS.CO.ID – Dua pelajar berinisial AR (17) dan AF (14) yang menculik dan membunuh anak di Makassar mengaku tak tahu cara mengambil ginjal korbannya untuk dijual.
Penculikan berawal dengan dijemputnya korban di sebuah minimarket di Jalan Batua Raya, Makassar oleh pelaku AR (17).
Pengakuan remaja yang membunuh anak 11 tahun di Makassar itu diungkapkan menjawab pertanyaan polisi.
“Saya mau ambil ginjal, namun tidak tahu di mana,” ujar AR, dikutip Rabu 11 Januari 2023.
Ginjal itu, kata AR, akan dijual. Dia melihat harganya di media sosial sebesar Rp1,2 miliar.
“Yang saya baca, harga ginjal 80 ribu dolar (setara Rp 1,2 miliar),” ucapnya.
“Tadinya uang yang akan didapatkan ini akan saya gunakan untuk membangun rumah, membantu orang tua,” kata AR.
Menurut AR, dia mencari cara di internet untuk menjual organ tubuh manusia.
“Karena ekonomi dan setiap hari dimarahi orang tua jadi saya melakukan hal tersebut,” kata dia.
AR mengaku mengetahui dan mengenal Fadli Sadewa, korbannya yang dibunuhnya.
Dia menyebut, memilih Fadli Sadewa sebagai korban karena tinggi badannya.
“Saya hanya melihat persyaratan (hasil searching internet), itu tinggi badannya,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"