KONTEKS.CO.ID – Terungkap pelaku pemeran video porno kebaya merah ternyata bukan hanya dua orang, melainkan tiga. Seorang pelaku lainnya mendapat bayaran jutaan rupiah.
Polisi menangkap dan menetapkan tersangka ketiga pemeran video kebaya merah yang viral di jagat maya, pada Jumat 11 November 2022 lalu.
Tersangka pemeran video porno kebaya merah itu diketahui seorang mahasiswi berinisial CZ. Dia pernah terlibat langsung dalam pembuatan video porno bersama pasangan kekasih kebaya merah, AH dan ACS.
Disebutkan, CZ berasal dari Denpasar, Bali dan kini tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur.
Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim, Kombes Farman membenarkan informasi tersebut.
“Benar, dan kami sudah amankan tersangka ketiga dalam kasus video kebaya merah,” ujar Farman, dikutip Rabu 16 November 2022.
CZ disebut menjadi model dalam video asusila bertema hubungan fisik tiga orang atau threesome bersama AH dan ACS.
Video threesome bersama AH dan ACS tersebut dipotong menjadi 18 bagian (part) dan sempat beredar di media sosial. Bagian video tersebut juga disimpan di hardisk laptop milik tersangka ACS.
Dikatakan Farman, proses pembuatan video melibatkan ACS, AH dan CZ dilakukan di sebuah hotel wilayah Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, sekitar bulan Maret 2022.
“Yang threesome itu, 18 part, bukan 15 part, BDSM, down age, disiplin, sadism and masocism,” kata Farman.
Menurut Farman, CZ memperoleh upah sebesar Rp3 juta dari AH yang merupakan hasil penjualan video threesome itu.
“Yang jual AH. Si AH sudah kasih uang lebih kurang Rp3 juta dari penjualan itu,” kata Farman.
AH memperoleh pesanan dari seseorang melalui direct message (DM) akun Twitter yang dikelolanya bernama @ainturslvt dan @meamora.
Melalui cuitan di halaman kedua akun tersebut, mereka menawarkan harga sebuah pemesanan video dewasa secara bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Bagi calon pembeli yang berminat dengan jasa layanan dokumentasi video yang dibuat keduanya dengan penawaran harga yang telah disodorkan kedua tersangka.
Maka, si pembeli yang telah sepakat dengan nilai harga yang ditawarkan atas pesanan kostum berserta adegan dewasa yang diinginkannya.
Si pembeli akan diberikan sebuah link akun media percakapan (Chatting) Telegram, lengkap dengan password untuk mengakses video dewasa pesanannya.
“Si AH jualnya lewat Twitter lalu pakai Telegram, ada password agar bisa masuk,” pungkasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"