KONTEKS.CO.ID – Kasus pembunuhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Bapenda Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi Prastijo (51) belum berhasil diungkap pihak berwenang.
Keluarga Iwan Boedi, meminta Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Lityo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bergerak mengusut pembunuhan dengan cara dibakar tanpa kepala itu.
Keluarga Iwan Boedi pun mendatangi tempat penemuan jasad korban di kawasan Pantai Marina Semarang, untuk berdoa agar kasus pembunuhan segera terungkap, Rabu 26 Oktober 2022.
Istri Iwan Budi, Theresia Onny Anggarawati bersama ketiga anaknya mengatakan keluarga belum menerima secara ikhlas kematian korban.
“Karena hingga saat ini polisi belum juga bisa mengungkap pelaku pembunuhan. Rumitnya pengungkapan kasus pembunuhan ini, keluarga mendesak Presiden, Kapolri serta Panglima TNI untuk ikut campur dalam penanganan kasus ini,” kata Onny, dikutip Kamis 27 Oktober 2022.
Kuasa hukum yang mendampingi keluarga mendesak LPSK untuk mengkaji ulang pendampingan terhadap salah satu saksi.
“Salah satu saksi yang menjaga pintu masuk kawasan Marina sering berubah-ubah keterangannya,” kata Yunantyo Adhi Setyawan.
Hingga hari ke 52 kasus pembunuhan dan pembakaran yang menewaskan ASN Bapenda Semarang sampai saat ini Polrestabes Semarang belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Selain masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi, kepolisian hingga saat ini belum bisa memeriksa saksi kunci yang harus mendapatkan izin dari LPSK.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengungkapkan dugaan sosok pembunuh saksi kasus korupsi pengalihan aset hibah delapan bidang tanah di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah itu.
Menurut info terbaru dari polisi, pelaku pembunuhan Paulus Iwan merupakan sosok yang handal dan profesional dalam melakukan kejahatan.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes M Iqbal mengatakan, dari hasil identifikasi, pelaku mengetahui dan memahami titik lokasi sebelum melakukan pembunuhan di Kawasan Marina Kota Semarang.
“Pelaku diduga sudah mengetahui situasi di sekitar Marina tersebut,” ujar Iqbal, Selasa 11 Oktober 2022.
Pihaknya, kata Iqbal, menduga pembunuh sudah melakukan pemetaan situasi dan kondisi lokasi sebelum mengeksekusi korban.
“Karena memang di situ hanya ada beberapa lokasi pintu masuk, dijaga oleh portal, kemudian di sana juga ada blank spot,” kata dia.
Iqbal menjelaskan, lokasi pembunuhan Paulus Iwan Boedi yang berada di tengah-tengah ilalang dan jarang dijamah orang.
Menurut Iqbal, hal itu adalah bukti kepandaian dari pelaku pembunuhan Paulus Iwan.
“Pelaku merupakan sosok yang profesional melakukan kejahatan,” ucapnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"