KONTEKS.CO.ID - Platform Netflix resmi merilis film dokumenter berjudul "Persona: Sulli" pada Senin 12 November 2023, menghadirkan momen-momen dari kehidupan mendiang idol Korea Selatan, Sulli, yang meninggal dunia pada 2019.
Sebelumnya, film dokumenter "Persona: Sulli" menghadiri acara perdana di Busan International Film Festival (BIFF) ke-28, berlangsung dari tanggal 4 hingga 13 Oktober 2023.
Persona: Sulli
Dalam film dokumenter "Persona: Sulli", menyajikan wawancara terakhir dengan Sulli berlangsung sekitar empat tahun sebelum kematiannya.
Dalam film ini, Netflix menayangkan dua episode, yang pertama berdurasi 29 menit dengan judul "4: Celan Island," dan yang kedua berdurasi 100 menit dengan judul "Dear Jinri."
Dear Jinri
Sutradara film dokumenter Persona: Sulli adalah Jung Yoon Suk dan sempat tertunda penayangannya karena berita duka kepergian Sulli.
Kehadiran film ini tentu sangat dinanti-nantikan oleh para penggemar, khususnya mereka yang merindukan Sulli.
Sang Idola meninggal secara mendadak karena memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, memberikan dimensi yang lebih dalam pada dokumenter ini.
"Dear Jinri" tertunda selama empat tahun karena Sulli meninggal dunia ketika proses syuting masih berlangsung pada tahun 2019.
Dalam film ini, Sulli menunjukkan sisi emosionalnya ketika membicarakan tekanan yang ia hadapi sebagai idol KPop.
Sebagai mantan anggota f(x), Sulli selalu menjadi sorotan kamera dan sering kali menjadi sasaran kritik dari netizen.
Sulli dengan jujur menyampaikan bahwa pekerjaannya sebagai idol KPop membuatnya kehilangan hak sebagai manusia dan dianggap sebagai produk belaka.
Dia juga mengungkapkan ketidaknyamanannya terhadap tekanan untuk selalu terlihat sempurna di hadapan publik.
Film ini menyoroti momen Sulli menitikkan air mata saat menjelaskan mengapa dia memberikan hukuman ringan kepada penulis komentar jahat.
Baginya, memberi hukuman lebih membuatnya merasa terbebani daripada merasa lega, terutama ketika orang tersebut meminta maaf.
Setelah penayangan "Dear Jinri," netizen Korea merasa bersalah dan mengekspresikan penyesalan atas keputusan Sulli untuk mengakhiri hidupnya akibat tekanan yang terus menerus.
Film dokumenter ini sekaligus menjadi wawancara terakhir dengan pemilik nama asli Choi Jinri.***