KONTEKS.CO.ID – Polisi Korea sedang menyelidiki skandal narkoba di dunia hiburan Korea Selatan. Dan nama G-Dragon selalu muncul di pemberitaan berbagai media.
Media menyebutnya sebagai biang keladi penyebaran narkoba ke artis-artis lain.
Untuk mengklarifikasi hal tersebut, dengan suka rela, pemilik nama asli Kwon Ji Yong ini datang ke kantor polisi.
G-Dragon selalu dikaitkan dengan skandal narkoba artis lain di Korea. (Twitter/@_you_like_TOP)
Apalagi setelah muncul isu bahwa G-Dragon telah mencukur habis seluruh rambut di tubuhnya kecuali di kepala untuk menghilangkan bukti-bukti terkait narkoba.
Menurut afiliasi dari Departemen Kepolisian Metropolitan Incheon pada Jumat, 10 November KST, musisi G-Dragon menghadapi kecurigaan menyembunyikan bukti penggunaan narkoba.
Padahal sebelumnya, pada tanggal 6 November, G-Dragon secara sukarela melapor untuk penyelidikan polisi saat menghadapi kecurigaan penggunaan obat-obatan terlarang.
Selama investigasi ini, sang musisi berusia 35 tahun ini menjalani tes urine, yang hasilnya negatif.
Namun, karena tes urin bukanlah ukuran yang akurat untuk mendeteksi penggunaan narkoba di masa lalu.
Polisi berusaha untuk mendapatkan sampel folikel rambut dari kepala G-Dragon dan bagian lain dari tubuhnya.
Polisi menghadapi masalah ketika mereka menemukan bahwa G-Dragon telah mencukur semua rambut di tubuhnya, kecuali rambut di kepalanya.
G-Dragon Mencukur Semua Rambut di Tubuhnya Kecuali di Kepala
Dikatakan bahwa G-Dragon mengatakan kepada para penyelidik, “Saya mencukur bulu-bulu di tubuh saya secara teratur.”
Dia menyangkal bahwa ia melakukan pencabutan bulu secara khusus untuk penyelidikan.
Polisi akhirnya mengirimkan sampel folikel rambut dari kepala G-Dragon, serta potongan kuku, ke laboratorium forensik pada tanggal 7 November. Pihak laboratorium belum memberikan hasil tes.
Tes narkoba menggunakan potongan kuku biasanya dapat mendeteksi penggunaan narkoba yang terjadi 5~6 bulan sebelum pengumpulan sampel.
Namun tidak dapat menentukan secara rinci jenis narkoba. Sampel folikel rambut dari kepala juga dapat menimbulkan masalah deteksi jika seseorang sering mewarnai rambutnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"