KONTEKS.CO.ID – Google mengumumkan akan menutup layanan cloud gaming Stadia awal tahun depan. Langkah ini untuk menghemat pengeluaran perusahaan.
Proyek game cloud Stadia diluncurkan pada 2019 dan berjalan di smartphone serta browser Chrome.
“Meskipun game streaming Stadia dibangun di atas fondasi teknologi yang kuat, itu belum cukup mencapai daya tarik pengguna yang kami harapkan. Kami mulai melakukan penghentian bertahap layanan Stadia. Tim akan ditugaskan ke bagian lain dari perusahaan,” kata Phil Harrison, Wakil Presiden Google, dalam sebuah posting blog:Ini terjadi setelah penolakan awal bahwa Stadia tidak dimatikan.
Bagi Google, ujar Harrison, Stadia merupakan peluang untuk menerapkan teknologi cloud streaming-nya dan memungkinkan pengalaman gaming imersif. Laman Stadia menunjukkan bahwa server Stadia akan dimatikan pada 18 Januari.
Sebelumnya, sebut Giz China, perusahaan ingin Stadia bersaing dengan layanan game lainnya. Seperti cloud streaming Sony PlayStation Plus, Luna Amazon, dan Xbox Cloud Gaming Microsoft.
Penutupan Stadia adalah langkah pemotongan biaya terbaru oleh Kepala Eksekutif Google, Sundar Pichai. Sejak dia menyatakan keinginannya membuat perusahaan 20% lebih efisien.
Saham Alphabet telah jatuh 34% tahun ini setelah perusahaan melaporkan angka pendapatan dan laba yang mengecewakan pada bulan Juli. Upaya Pichai untuk meningkatkan efisiensi dapat mencakup pemotongan lini produk dan jumlah karyawan.
Ini karena perusahaan saat ini sedang berjuang dengan sejumlah perlambatan ekonomi dan pertumbuhan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"