KONTEKS.CO.ID - Apakah cinta itu sendiri berubah, atau apakah cara kita mengalami dan mengidealkan cinta berubah? Jawabannya mungkin keduanya.
Sebelum nonton, Such a Good Love, simak dulu sinopsis dan behind the scene dracin keren ini.
Sinopsis Such a Good Love
Tahun 2007, dan Dai Da Ji (Wang Yu Wen) bertemu dengan Zhou Shui (Wang An Yu), seorang pembuat film yang bercita-cita tinggi, saat masih kuliah. Zhou Shui mengikuti Da Ji ke Beijing, kota impian mereka.
Baca Juga: 3 Tersangka BUMD Jabar Ditahan, Ridwan Kamil Berpotensi Diperiksa Terseret Dugaan Korupsi Rp86,2 M
Penuh dengan harapan dan rasa lapar untuk sukses, keduanya berusaha keras untuk membuat sesuatu dari hidup mereka.
Sedikit yang mereka pahami bahwa di kota yang ramai seperti Beijing, bukan kerja keras melainkan bakat yang menentukan masa depan.
3 Alasan Nonton Such a Good Love
1. Cinta yang Kuat
Bahkan dalam situasi mereka yang putus asa, keduanya tidak pernah menyerah karena mereka memiliki sesuatu yang lebih kuat di antara mereka: cinta mereka.
Mereka percaya selama mereka memiliki satu sama lain, mereka dapat mengatasi tantangan apa pun, sampai keduanya terpaksa berpisah.
Baca Juga: Spoiler Oh My Ghost Episode 7: Jung Kyung Ho Menyelidiki Kasusnya Paling Berbahaya
Maju cepat 18 tahun kemudian, tahun 2025, dan influencer kecantikan dan mode Tong Le Yi (Zhao Jia Li) bertemu Su Zhi Hao (Yang Yun Hao), seorang calon pegawai negeri.
Keduanya adalah teman game dan menemukan rekaman video Da Ji dan Zhou Shui. Tersapu ke dalam kisah cinta yang dimainkan di layar, Le Yi dan Zhi Hao bertanya-tanya apakah mungkin untuk memiliki cinta dan jatuh cinta seperti Da Ji dan Zhou Shui.
"Such a Good Love" adalah kisah yang mengharukan yang membentang di dua garis waktu yang berbeda dan juga mencerminkan sikap yang berbeda terhadap cinta dan hubungan. Pertunjukan untuk semua romantis fanatik, berikut adalah tiga alasan mengapa itu harus ada di daftar pantauan Anda musim panas ini!
Baca Juga: 5 Drama BL Baru, Romansa Manis Nan Rumit: Ada Old Fashion Cupcake dan Love in the Big City
2. Cerminan Idealisme Anak Muda