entertainment

Sinopsis Cocote Tonggo: Drama Kocak Pasutri Penjual Jamu yang Dihantui Gunjingan Tetangga

Sabtu, 17 Mei 2025 | 21:30 WIB
Sinopsis Cocote Tonggo. (Instagram.com/cocotetonggo)

Keunikan Cocote Tonggo terletak pada penggunaan Bahasa Jawa Mataraman yang khas, tetapi tetap bisa dinikmati oleh penonton dari berbagai daerah.

Dialog yang natural serta latar tempat di kawasan bersejarah seperti Laweyan dan Lokananta, Solo, menambah nuansa lokal yang kuat namun tetap inklusif.

Bayu Skak sebagai sutradara sekaligus pemain, menunjukkan bahwa bahasa daerah bukan hambatan untuk menciptakan tontonan yang menghibur dan bermakna.

Justru, identitas lokal menjadi kekuatan utama film ini.

Baca Juga: Ini Titik Unjuk Rasa Ojol 20 Mei, Waspada Macet dan Aksi Offbid

Kolaborasi Dua Generasi Perfilman Indonesia

Film ini menjadi kolaborasi pertama antara SKAK Studios dan Tobali Film, rumah produksi yang sudah malang melintang sejak era 1960-an.

Kehadiran Cocote Tonggo membuktikan bahwa kolaborasi lintas generasi bisa melahirkan karya yang segar, relevan, dan berkualitas.

Sahli Himawan dari Tobali Film mengakui bahwa Bayu Skak membawa napas baru dalam genre komedi.

Baca Juga: Ketua Kadin Cilegon Tersangka Pemerasan Rp5 Triliun terhadap Perusahaan Asing

Kombinasi skrip yang lucu, penyutradaraan yang cerdas, dan penggunaan bahasa daerah yang komunikatif, membuat Cocote Tonggo terasa akrab sekaligus unik.

Lebih dari sekadar hiburan, Cocote Tonggo menyuguhkan cermin sosial tentang bagaimana masyarakat masih suka ikut campur dalam kehidupan orang lain.

Film ini terasa seperti kritik halus, yang dibalut dengan canda dan situasi sehari-hari yang relatable.

Tak heran jika banyak penonton merasa "terwakili" saat menyaksikan tingkah laku para tokohnya.

Baca Juga: Menteri Maman Dorong Industri Waralaba Turut Majukan UMKM

Halaman:

Tags

Terkini

Perayaan Natal 2025 Jessica Mila Antara Senang dan Sedih

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:40 WIB