Lahir dengan nama lengkap Meisya Syahirah pada 18 Mei 2006, Mesa tumbuh dalam keluarga yang akrab dengan musik rock.
Baca Juga: Digiland Run 2025 Lebih Bergengsi, Diikuti Pelari Asing dari 15 Negara
Ia dibesarkan di tengah nuansa gitar distorsi dan vokal lantang, berkat pengaruh dari opa dan sang abang.
Tak heran jika sejak dini, Mesa sudah menunjukkan kecintaan pada musik yang penuh energi dan emosi ini.
Ia sempat mencoba mengikuti seleksi Bintara Polri demi memenuhi harapan orang tua. Sayangnya, takdir berkata lain.
Gagal di jalur itu, ia justru menemukan panggilannya yang sejati di dunia musik.
Demi bertahan hidup, Mesa bekerja sebagai barista sambil terus mengasah bakatnya dengan tampil dari panggung ke panggung kecil.
Dengan darah campuran Indonesia-Pakistan yang turut memperkaya keunikannya, Mesa tampil beda.
Baca Juga: Tips Cari Kerja di Tengah Gempuran AI: Adaptif, Cerdas, dan Siap Telikung Kecerdasan Buatan
Karakter vokalnya yang kuat dan keberaniannya mengeksplorasi lagu menjadi kekuatan tersendiri.
Momen ketika ia membawakan lagu "Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu" dengan sentuhan rock adalah bukti bahwa Mesa bukan sekadar penyanyi biasa.
Kini, di usia 19 tahun, Mesa Hira berdiri gagah di puncak kompetisi, tak hanya membawa semangat Medan, tapi juga semangat semua anak muda yang berani bermimpi besar. ***