KONTEKS.CO.ID – Drummer profesional Tanah Air, Gilang Ramadhan menunjukkan keahlinya di acara Wara Wiri Feskraf. Pertunjukan tersebut diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat 24 November 2023.
Kali ini, Gilang menabuh drumnya dengan aneka ritem nusantara dari alat perkusi tradisional. Tidak hanya itu, terdapat ritem modern, sehingga pertunjukkan ini menjadi sangat banyak perhatian penonton yang hadir.
Sebelum menampilkan pertunjukkan spektakulernya, Gilang terlebih dahulu bermain solo drum selama 15 menit. Tabuhan-tabuhan drumnya mengiringi lagu-lagu nusantara yang berasal dari 15 provinsi di Indonesia.
Gilang menyampaikan, dirinya sudah menyusup konsep untuk pertunjukannya kali ini cukup lama.
“Saya cukup lama memikirkan konsepnya,” kata Gilang, yang pernah memperdalam alat musik perkusi di Los Angeles City College (LACC).
Pada pertunjukannya kali ini, Gilang mengikutsertakan sebanyak 50 anak-anak untuk memainkan perkusi. Salah satu anak tersebut adalah Suleman, anak dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Dari 50 anak tersebut, terdapat sebagai anak yang berkebutuhan khusus atau disabilitas. Seluruh anak-anak memainkan 200 alat musik perkusi dari nusantara, mulai dari Aceh hingga Papua.
“Saya ingin memperkenalkan alat musik tradisional kepada anak-anak,” kata mantan drumer God Bless tersebut.
Orkestra Perkusi ini menjadi pertunjukkan utama pada rangkaian acara Wara Wiri Feskraf yang berlangsung tiga hari di Taman Mini Indonesia Indah, 24-26 November 2023.
Dikarenakan banyak pertunjukan baru, penampilan Orkestra Perkusi Wara Wiri ini akan dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), terutama dalam jumlah alat perkusi yang mencapai 200 unit, dan dimainkan secara terus menerus selama 45 menit oleh Gilang dan anak-anak.
Gilang menyusun komposisi unik untuk pertunjukan ini, dengan menampilkan berbagai lagu daerah. Gilang mengatakan, dia menumpahkan semua kemampuan bermain drum yang telah dikekuni secara profesional lebih dari 20 tahun untuk pertunjukan ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang datang langsung ke pertunjukan tersebut memuji penampilan Gilang Ramadhan dan anak-anak.
Denny JA, Ketua Persatuan Penulis Seluruh Indonesia Satupena, yang menjadi sponsor utama Wara Wiri, dan menonton pertunjukan ini secara langsung, mengatakan bahwa penampilan Gilang dan 50 anak-anak memberi warna baru dalam orkestra.
“Saya sangat menikmati pertunjukkan ini. Orkestra ini berbeda dengan yang lain. Saya sudah menonton berbagai pertunjukan musik di berbagai negara, Orkestra Perkusi Gilang Ramadhan memberikan warna baru,” kata Denny JA.
Denny JA yang penggemar musik ini menilai, pertunjukan Orkestra Perkusi Gilang ini sangat berkelas. Sehingga, layak untuk dibawa keliling dunia atau membuat show diberbagai negara.
Apalagi, dalam Orkestra ini Gilang membawakan lagu-lagu daerah. Ini adalah sesuatu yang unik, dinamis, dan modern walaupun menggunakan alat perkusi tradisional.
Sebanyak 600 kursi di Sasono Budoyo, Taman Mini Indonesia Indonesia, Jakarta, hampir penuh dengan penonton. Mereka memberikan tepuk tangan gemuruh untuk pertunjukkan yang disajikan Gilang dan anak-anak yang tampil dengan spektakuler.
Mereka memainkan alat pukul masing-masing sehingga memberikan warna baru dalam bunyi perkusi, dan mempertebal pukulan drum Gilang.
Wara Wiri Feskraf adalah festival menampilkan aneka rasa dan warna budaya Indonesia. Selain musik, juga ada pembahasan literasi dengan berbagai topik, menampilkan tokoh di bidang masing-masing, termasuk Gemala Hatta yang menceritakan dunia literasi ayahnya, Bung Hatta.
Di selasar luar gedung pertunjukkan, panitia juga menggelar aneka kuliner yang datang dari berbagai wilayah Indonesia. Juga ada kedai yang khusus menjual busana daerah, buku, lukisan dan demo memasak, melukis, dan merandang (memasak rendang).
Acara puncak hari kedua, hari Sabtu adalah bermain KIM, permainan tradisional yang populer di Sumatra Barat. Diperkirakan jumlah peserta pemain KIM mencapai 3.000 orang.
Wara Wiri Feskraf akan berlangsung setiap tahun. Wara Wiri Feskraf adalah singkatan dari Warna Rasa Budaya Wisata Negri Festival Ekonomi Kreatif. Penyelenggara acara berusaha menampilkan rasa, budaya, pariwisata, kuliner, fashion, dan sebagainya dari Tanah Air. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"