KONTEKS.CO.ID – Sudah jadi kebiasaan, band ini selalu meminjamkan gelang LED atau Xyloband di setiap Konser Coldplay. Hal ini karena Coldplay menjunjung tinggi misi wristband recycling.
Gelang-gelang tersebut akan terpakai lagi untuk konser berikutnya agar tidak perlu dibuat lagi yang baru.
Karena itu Coldplay selalu merilis Wristband Recycling Leaderboard Update. Namun, hal yang tidak menyenangkan terjadi di Indonesia.
Berdasarkan prediksi di media sosial, pengembalian gelang LED itu hanya setengah dari jumlah penonton.
“Dari sekitar 80.000 gelang yang dibagikan (merujuk jumlah penonton), hanya sekitar 52 persen atau 41.600 yang dikembalikan,” demikian keterangan yang hadir di akun @tanyakanrl.
Padahal tingkat pengembalian gelang konser di beberapa negara diketahui mencapai di atas 90 persen.
Tiga besar pengembalian Xyloband terbanyak diduduki Buenos Aries (Argentina) 94 persen, Copenhagen (Denmark) 96 persen dan pemegang juara adalah Tokyo (Jepang) 97 persen.
Buat Souvernir
Sebanyak 38.400 tidak dikembalikan penonton. Beberapa alasan diantaranya sebagai kenang-kenangan.
“Souvenir,” kata warganet.
“Kata temen gue, ‘nggak mau rugi. Udah bayar konser jutaan masa nggak dapat apa-apa. Lu juga kan lightstick nggak dibalikin’. Woy beli lightstick hampir sejutaan dan itu belum termasuk tiket konser,” kata warganet yang lain.
Tradisi Xyloband
Xyloband adalah wristbands atau gelang LED konser Coldplay akan meminjamkan kepada penonton di tiap negara.
Wristbands tersebut berbentuk gelang LED di Konser Coldplay yang akan menyala menyesuaikan lagu-lagu Coldplay di atas panggung.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"