KONTEKS.CO.ID – Nama Sandy Sanjaya, naik daun setelah melaporkan suami Pinkan Mambo ke polisi setelah memperkosa MA, anak Pinkan Mambo yang merupakan putri kandungnya.
Sebelumnya MA curhat telah mendapat pelecehan seksual dari ayah tirinya, Steve Wantania.
Tidak terima putri kandungnya dilecehkan, Sandy langsung pasang badan dan melaporkan suami mantan istrinya ke pihak berwajib.
Profil Sandy Sanjaya
Sandy merupakan suami ke-2 dari Pinkan Mambo.
Mereka menikah pada tahun 2005. Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai 2 orang anak yaitu Alfa Rezel dan Michelle Ashley yang menjadi korban pelecehan ayah tirinya.
Pernikahan Sandy dan Pinkan berakhir dengan perpisahan. Keduanya bercerai tahun 2009.
Kabarnya Pinkan Mambo yang mengajukan gugatan cerai ke suami.
Dia memilih berpisah dengan Sandy diduga karena tidak bisa memberi nafkah untuk keluarganya.
Hal lain yang membuat Pinkan Mambo berpisah dengan suaminya karena Sandy jarang ada di rumah. Setelah bercerai ayah kandung MA memilih menetap di Bali.
Pinkan Mambo Minta Rujuk, Sandy Sanjaya Menolak
Pada media kala itu, Pinkan Mambo mengaku sempat rujuk setelah cabut Sandy mencabut gugatan cerai pada 2006.
Sebelumnya, Pinkan digugat cerai Sandy pada 2005.
Mantan personel Ratu itu mengaku pada media bahwa rumah tangganya telah rujuk. Dan hubungannya dengan Sandy sudah kembali baik-baik saja.
Namun, pernyataan rujuk dibantah Hotma Agus Sihombing, selaku pengacara Sandy.
“Biarkan Pingkan mau bicara seribu bahasa, yang pasti gugatan itu belum dicabut,” ungkap Hotma Agus dalam wawancara lawas pada 19 Desember 2006.
“Jangankan untuk bermesraan, untuk berkomunikasi saja antara Pingkan dengan Sandy sudah terputus sama sekali.”
“Komunikasi antara keduanya hingga kini hanya sebatas masalah anak yang diasuh oleh Pingkan,” tegas Hotma Agus.
Tidak Pernah Cabut Gugatan Cerai
Menurut Hotma Agus, Sandy merasa keberatan dengan sikap pelantun tembang ‘Aku Tahu Rasanya’ yang tidak memperlakukan dirinya sebagai kepala keluarga.
Pinkan dan Sandy resmi divonis cerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 18 Januari 2007.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"