KONTEKS.CO.ID – Tante suami Nikita Willy, Mintarsih menuding Indra ikut menikmati kehidupan mewah dari sebagian saham yang dimilikinya di perusahaan Blue Bird.
Mintarsih mengaku sama sekali tak mendapatkan haknya atas saham tersebut. Tak hanya itu, Mintarsih juga mengaku belum menerima bayaran selama menjabat sebagai direktur.
Polemik tersebut yang lantas membuat Mintarsih melayangkan somasi kepada sejumlah pihak terkait.
Konflik internal keluarga ini yang kemudian membuat Mintarsih mulai menyinggung sejumlah kerabatnya termasuk sang keponakan, Indra Priawan, suami Nikita Willy.
Mintarsih menuding Indra ikut menikmati kehidupan mewah dari sebagian saham yang dimilikinya di perusahaan Blue Bird.
Suami Nikita Willy Adalah Bos Blue Bird
Melansir dari situs resmi Blue Bird, perusahaan ini sebenarnya didirikan oleh Mutiara Fatimah Djokosoetono, nenek Indra Priawan.
Sang nenek mengajak sang Ayah, Chandra Suharto Djokosoetono, sebagai anak sang sulung.
Bersama dengan anak bungsunya, Purnomo Prawiro menjalankan bisnis taksi per jam dengan nama Chandra Taxi.
Saat emiten taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) telah membagikan dividen tahun buku 2022 sebesar Rp180,15 miliar.
Aliran dividen itu tentu saja masuk ke kantong Bos Blue Bird Indra Priawan Djokosoetono, suami Nikita Willy.
Berdasarkan data RTI per 31 Mei 2023, Indra Priawan Djokosoetono tercatat sebagai pengendali perseroan dengan porsi kepemilikan saham 5,80 persen atau setara 145,74 juta saham.
Oleh sebab itu, besaran dividen yang akan mengalir ke kantong suami Nikita Willy, Indra Priawan Djokosoetono adalah sebesar Rp10,49 miliar.
Bila dikalkulasikan antara jumlah saham yang dia genggam dengan harga saham Rp2.110, maka kekayaan suami Nikita Willy diestimasikan mencapai Rp307,51 miliar.
Jika menghitung jumlah saham yang beredar sebanyak 2,5 miliar saham, maka dividen per saham yang akan diterima pemegang saham adalah Rp72 per saham sedangkan dividen yield sebesar 3,41 persen.
Sementara itu, angka rasio pembayaran atau dividend payout ratio (DPR) Blue Bird setara 50,27 persen dari laba bersih sepanjang 2022 yang tembus Rp358,35 miliar.
Menilik laporan keuangan BIRD 2022, laba bersih BIRD melejit 4545,5 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp358,35 miliar dibandingkan laba 2021 sebesar Rp7,71 miliar.
Melejitnya laba bersih perseroan didorong oleh kenaikan pendapatan 61,65 persen yoy menjadi Rp3,59 triliun dibanding 2021 sebesar Rp2,22 triliun.
Oleh sebab itu, besaran dividen BIRD tahun ini lebih besar dibanding tahun 2022 lalu.
Sebagai informasi, kepemilikan kerajaan taksi berada di tangan Keluarga Djokosoetono, yang merupakan generasi kedua pewaris Blue Bird Group.
Selama lebih dari 40 tahun beroperasi, perusahaan taksi ini terus mengalami perkembangan yang pesat.
Sayangnya, ayah Indra yang merupakan Presiden komisaris Blue Bird Group harus tutup usia pada 11 Oktober 2010 silam di usia 67 tahun.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"