KONTEKS.CO.ID – Musisi legendaris Iwan Fals ikut berduka dengan Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 131 suporter Aremania meninggal dunia. Mereka tewas akibat terinjak-injak dan kehabisan nafas akibat gas air mata yang dilontarkan polisi di tribun 13, tempat banyak korban berjatuhan.
Tentu dengan sangat emosional Iwan Fals membuat lagu ini. Dan juga dengan rasa berduka atas tragedi di pintu 13 Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC Vs Persebaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
“Semoga keluarga dan handai tolan yang ditinggalkan kuat dan tabah menjalaninya,” ujar Iwan Fals melalui akun Twitternya.
Sejarah dan kisah lagu KANJURUHAN 110’22:
Jelas bahwa lagu baru ciptaan Iwan Fals ini akan menjadi kisah pengingat yang kuat bagi masyarakat. Terutama bagi orang Malang dan tentu bagi seluruh keluarga korban.
Iwan Fals menyampaikan bahwa kasus Tragedi Kanjuruhan ini harus tuntas. Pemerintah melalui Presiden Jokowi mendesak Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) agar dapat bekerja cepat dalam mengusut tuntas kasus Kanjuruhan.
Dalam lirik lagu KANJURUHAN 110’22 ini, jelas Iwan Fals ingin mengingatkan bahwa Kanjuruhan telah mengajarkan kita semua tentang kebersamaan dan kepedulian. Ada banyak air mata dan doa-doa dalam Tragedi Kanjuruhan ini.
Kanjuruhan mengajarkan kita semua untuk ikhlas, meski sangat sulit menerima dengan akal dan pikiran bagaimana ini harus terjadi. Banyak nyawa melayang dengan sia-sia.
Dengan kekuatan jiwa dan cinta, akhirnya kita semua diminta rela melepaskan orang-orang terdekat kita. Bagai auman singo edan yang rindu dengan kasih sayang.
Kemalangan jelas jadi gambaran lagu ini. Seperti juga kemalangan bagi mereka yang menyaksikan bagaimana saudaranya terinjak-injak dan hilang nafas karena gas air mata.
Tapi dalam lagu ini, Iwan Fals tetap punya keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan petunjuknya, agar masalah ini terungkap, agar jalan para korban menuju Tuhanya menjadi terang.
Berikut lirik lagu Iwan Fals yang berjudul KANJURUHAN 110’22.
LIRIK:
“IWAN FALS – KANJURUHAN 110’22”
Kanjuruhan banyak ajarkan
Tentang kebersamaan, tentang kepedulian
Bunga-bunga yang bermekaran
Disirami airmata dan doa-doa
Pergi pergilah kau dengan senang hati
Tak ada yg pernah siap melepasmu
Salam satu jiwa untuk prestasi
Salam penuh cinta untuk dunia
Kanjuruhan banyak ajarkan
Tentang kebodohan tentang kemunafikkan
Awan gelap kegembiraan
Semoga segera menyingkir, dari langitku
Pergi pergilah kau dgn senang hati
Tinggallah kami entahlah, bagaimana nanti
Salam satu jiwa untuk Sang Sepi
Semoga semua ini tak terulang lagi
Aum Singo Edan
Rindu kasih sayang, rindu serindu-rindunya
Malang nian ratusan jiwa melayang
terinjak-injak kaki saudaranya sendiri
Malang nian gas airmata melayang
nafas tersedak sesak diruang terkunci
Malang nian engkau duhai sayang
Tapi kuyakin “Tuhan tunjukan jalan”
Malang nian engkau wahai sayang
Tapi kuyakin jalanmu kan terang benderang***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"