KONTEKS.CO.ID – – Harga emas dunia yang diperdagangkan Senin 16 Januari akan di perdagangkan menguat di rentang US1910,10 per troy ounce – US1930,30 per troy ounce. Hal tersebut diungkapkan Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, Minggu 15 Januari.
Menurutnya harga emas dunia menguat selama tiga bulan terakhir karena inflasi yang surut mendorong imbal hasil obligasi dan dolar lebih rendah, “hal ini terjadi di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan jauh lebih tidak agresif dengan kenaikan suku bunga tahun ini dibandingkan tahun 2022, dan bahkan mungkin menyelesaikan pengetatan jauh sebelum akhir tahun 2023,” katanya.
Harga emas dunia naik sedikit pada hari Jumat dan ditetapkan untuk kenaikan minggu keempat berturut-turut setelah data inflasi konsumen AS menunjukkan bahwa tekanan harga mereda seperti yang diharapkan pada bulan Desember.
Merosotnya Dollar AS serta tren pelunakan inflasi telah mendorong reli tajam pada emas sejak akhir Desember. “Mengingat logam kuning ini memberikan sedikit kelegaan setelah dihantam oleh kenaikan suku bunga yang tajam sepanjang tahun 2022,” kata analis Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi secara terpisah.
”Penutupan harga emas di US 1920 menjadi sinyal penguatan di akhir bulan ini. Bisa saja harga emas akan menuju level tertinggi di US1985 apabila emas tembus dilevel USD 1947,” katanya.
Secara resmi, inflasi, seperti yang ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumen, atau CPI, naik 6,5% dalam 12 bulan hingga Desember, kata Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis. Itu adalah kenaikan tahunan paling lambat untuk CPI sejak Oktober 2021.
Untuk keputusan suku bunga berikutnya pada 1 Februari, para ekonom mengharapkan bank sentral mengumumkan kenaikan yang lebih kecil lagi sebesar 25 basis poin.
Dalam penutupan pasar Amerika harga emas dunia di level di US 1920,67 per troy ounce. ****
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"