KONTEKS.CO.ID – Harga komoditas yang fluktuatif merupakan faktor resiko atas perekonomian Indonesia. Saat ini hantaman pertama adalah harga CPO atau crude palm oil (minyak sawit mentah) yang menjadi komoditas utama.
Harga komoditas yang sulit diprediksi saat ini merupakan akibat faktor geopolitik dari perang di Ukraina.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat ini terdapat grafik penurunan harga gas alam dan CPO. Jika saat peak lalu mencapai angka 1.700USD, kini harganya 800USD per ton. Harga ini terbilang relatif lebih baik dibandingkan sebelumnya yang menyentuh angka 700USD per ton.
“Tren harga gandum yang naik tajam akibat perang juga mencatatkan penurunan hingga saat ini mencapai sekitar US$740 per gantang (bushel),” katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa 20 Desember.
Komoditas batu bara masih mencatatkan peningkatan harga karena faktor geopolitik dan dimulainya musim dingin di Eropa.
Dengan musim dingin yang menerpa dan Eropa saat ini tidak dapat mengakses gas untuk pemanas, sebagai akibat sanksi yang mereka kenakan sendiri pada Rusia, maka permintaan batu bara meroket. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"