KONTEKS.CO.ID – Keputusan pemerintah yang akan melakukan impor beras sebesar 200 ribu ton sudah final. Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan izin untuk Bulog sebesar 500 ribu ton yang bisa dilakukan kapan saja.
Impor beras sebanyak 200 ribu ton dikatakan Badan Pangan Nasional akan dilakukan pihaknya agar cadangan beras pemerintah di gudang Bulog bertambah.
Menurut menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terkait ketersediaan stok beras perum Bulog akan kembali dibicarakan antar kementerian terkait. Mengenai asal negara dan harga, Zulkifli menjawab, “Soal beli dimana, Bulog dan Bapanas yang lebih tau. Saya sebatas pemberian izin. Begitu pula dengan masalah harga.”
Zulkifli mencoba mengelak dengan mengatakan pada dasarnya pihaknya dalam rapat terbatas antar kementerian dan lembaga negara lainnya mengenai persoalan pangan sudah menolak dua kali permintaan impor beras.
Penolakan ini didasari fakta data dari kementerian pertanian memperlihatkan panen padi petani domestik mengalami surplus.
Dirinya pun diminta mendampingi menteri pertanian guna mengecek data ketersediaan beras. Sayangnya setelah enam hari diberi waktu, baik kemendag maupun kementan gagal menyediakan data beras tersebut.
Kementerian perdagangan mengeluarkan izin impor dalam rapat terbatas yang dihadiri presiden dan dipimpin menteri perekonomian Airlangga Hartartodan akhirnya secara resmi pemerintah menyetujui peningkatan jumlah cadangan beras Bulog melalui mekanisme impor.
Senada, kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan 200 ribu ton beras komersial siap diimpor. Adapun alokasi penggunaan beras tersebut hanya untuk waktu-waktu tertentu seperti penanganan bencana.
Impor ini akan dilakukan pada bulan hingga menunggu musim panen yang diperkirakan ada Februari hingga Maret 2023. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"