KONTEKS.CO.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyediaan sumber daya manusia (SDM) atau tenaga kerja industri yang adaptif terhadap perkembangan teknologi terbaru.
“Ketersediaan SDM kompeten merupakan bagian investasi pengembangan industri. Upaya perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi penting untuk menjembatani kebutuhan tersebut,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan, saat memberikan sambutan peluncuran Industrial Vocational Year 2023 di Jakarta, baru-baru ini.
Pencanangan Industrial Vocational Year 2023 adaah tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo untuk melakukan perubahan mendasar pada pendidikan dan pelatihan vokasi, melalui orkestrasi penyelenggaraan yang mengacu kebutuhuan penggunanya atau demand driven.
Hal ini juga merupakan upaya Bangsa Indonesia untuk keluar dari middle income trap menuju negara berpendapatan tinggi.
Sebagai salah satu upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Kemenperin mencanangkan pengembangan SDM melalui revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.
Upaya perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi penting dalam menyongsong satu abad kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2045. Karena pemerintah menargetkan Indonesia menjadi setara negara maju dengan pendapatan per kapita sebesar USD23.199.
“Karenanya, persiapan dan akselerasi pembangunan SDM Industri terus dilakukan, terutama menyiapkan talenta muda untuk menghasilkan produktivitas yang optimal,” tambah Arus.
Salah satu upaya mengoptimalkan talenta muda adalah melalui penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan vokasi yang berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri di era digitalisasi industri 4.0.
Dalam pelaksanaan pengembangan SDM industri melalui pendidikan vokasi, Kemenperin melakukan penyelerasan supply dan demand. BPSDMI Kemenperin menyelenggarakan program-program best practice kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dan dunia Industri sehingga ketimpangan supply dan demand di unit pendidikan dan pelatihan industri tidak terjadi.
“Kemitraan dengan industri menjadi faktor kunci suksesnya penyelenggaraan program vokasi industri. BPSDMI secara konsisten memfasilitasi industri untuk berperan aktif mendukung program vokasi di Indonesia karena hal ini juga memberikan manfaat bagi perusahaan dalam bentuk Super Tax Deduction,” pungkas Arus. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"