Nujuma Ritz-Carlton Reserve menawarkan konsep pulau pribadi dengan pemandangan terumbu karang alami dan langit berbintang yang memukau.
Laut Merah, yang terletak di pantai barat Kerajaan Arab Saudi, adalah tujuan wisata mewah dengan terumbu karang terbesar keempat di dunia dan lebih dari 90 pulau yang belum terjamah.
Awal Mula dari Sebuah Kedai Wafel
Siapa sangka, jaringan hotel mewah yang unik di setiap portofolionya ini bermula dari sebuah kedai wafel.
William B. Johnson, seorang pebisnis asal Amerika Serikat, memperoleh pendapatan pertamanya dari Waffle House, sebuah restoran yang dia mulai di Georgia.
Perjalanan Karier William B. Johnson
Johnson lahir pada tahun 1937 dan lulus dari Decatur High School pada 1955 serta dari Georgia Institute of Technology dengan gelar Manajemen Industri.
Setelah lulus, ia bekerja di bidang manajemen di sebuah bank lokal dan kemudian di bagian investasi real estat di sebuah perusahaan asuransi.
Pada tahun 1966, Johnson membuka bisnisnya sendiri dengan mendirikan Waffle House, sebuah restoran yang buka 24 jam seminggu dengan harga murah dan konsep sederhana.
Kesuksesan Waffle House
Dengan konsep yang inovatif, Johnson berhasil mengembangkan Waffle House hingga lebih dari 150 restoran dan menjadi pewaralaba terbesar.
Kesuksesan ini memungkinkan Johnson beralih dari bisnis restoran sederhana ke perhotelan kelas atas. Pada tahun 1983, ia membeli hotel paling terkenal di Boston, Ritz-Carlton.
Transformasi Ritz-Carlton
Johnson menyadari bahwa nilai terbesar dari properti barunya terletak pada nama Ritz-Carlton.
Ia yakin bahwa nama tersebut dapat dibawa ke banyak tempat lain. Selain hotelnya sendiri, ia juga memperoleh hak untuk menggunakan nama Ritz-Carlton di Amerika Utara.
Dalam satu dekade, Ritz-Carlton muncul di banyak lokasi yang menarik banyak pembelanja, baik uang mereka sendiri maupun rekening pengeluaran perusahaan mereka.
Ekspansi Ritz-Carlton
Johnson pertama kali mengembangkan The Ritz-Carlton di Buckhead, pusat kota Atlanta, Laguna Beach, California, dan Naples, Florida. Pada awal 1990-an, ia sudah mengembangkan hingga lebih dari 20 hotel.
Sebagai pebisnis, Johnson memahami bahwa baik hanya menjual sepiring telur seharga USD2 atau kamar hotel seharga USD2.000 per malam, pelanggan selalu mengharapkan kualitas terbaik. Prinsip ini yang menjadi kunci sukses hotel tersebut hingga saat ini.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"
Authors
-
Saya adalah seorang penulis yang berdedikasi dalam mengeksplorasi dunia keuangan, teknologi, dan kripto. Dengan latar belakang yang kuat dalam analisis pasar dan investasi, saya memiliki kemampuan untuk menyajikan informasi kompleks menjadi mudah dipahami. Passion saya terletak pada mengedukasi dan menginspirasi pembaca melalui tulisan yang informatif dan mendalam. Setiap karya saya dirancang untuk memberikan wawasan berharga, membantu pembaca membuat keputusan yang lebih baik dalam dunia yang terus berubah. Selain menulis, saya juga aktif mengikuti tren terbaru dalam industri dan berpartisipasi dalam diskusi profesional untuk selalu memperbarui pengetahuan saya.
-
Belasan tahun berkecimpung di dunia jurnalistik. Pernah menjadi redaktur di beberapa situs berita online di Jakarta. Kini menjalani aktivitas profesional sebagai redaktur di Konteks.co.id