KONTEKS.CO.ID – Perusahaan minyak dan gas Shell menempati puncak merek minyak dan gas di dunia tahun 2024.
Shell sendiri merupakan perusahaan multinasional Britania Raya yang bergerak di industri minyak dan gas.
Perusahaan yang mulai berdiri pada Februari 1907 ini berhasil bertahan pada puncak global dengan total nilai Rp792,1 trilun atau mengalami peningkatan 4 persen dari sebelumnya.
Data dari Brand Finance menunjukkan Shell berhasil bertahan dan bertumbuh dalam ekosistem ekonomi global yang menantang.
Merek Shell berhasil mendapat nilai tertinggi dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti kekuatan serta pengaruh dari merek tertentu.
“Respons strategis Shell terhadap tantangan-tantangan ini mencakup fokus pada segmen energi alternatif dan diversifikasi portofolio produknya,” komentar Direktur Senior Brand Finance, Savio D’Souza.
Hal itu mereka lakukan untuk memitigasi dampak kondisi pasar yang bergejolak dan menyelaraskan dengan tren transisi energi global.
D’Souza menambahkan, pendekatan ini berpadu dengan investasi berkelanjutan Shell pada merek dan keunggulan operasional.
“Itu memposisikannya dengan baik untuk menavigasi lanskap energi yang terus berkembang dan mempertahankan posisi kepemimpinannya di pasar global,” katanya.
10 Merek Minyak dan Gas Global 2024
Seperti keterangan sebelumnya, Shell menempati urutan pertama dengan total nilai Rp792,1 T.
Adapun merek lain yang masuk dalam dalam 10 besar dunia di antaranya Aramco dari Arab Saudi yang menduduki peringkat dua dengan nilai Rp654,5 T.
Ketiga, perusahaan dari China yakni PetroChina dengan Rp448,8 T. Di posisi keempat ada Sinopec dari China dengan nilai Rp419,6 T.
Kemudian urutan lima ada merek BP yang bermarkas di London dengan nilai Rp291,8 T, disusul TotalEnergies dari Prancis dengan nilai Rp267,8 T.
Posisi ketujuh ada Equinor dari Norwegia dengan nilai Rp263,8 T. Selanjutnya ada ADNOC asal UAE dengan nilai Rp239,7 T.
Di urutan sembilan ada Chevron dari AS dengan nilai Rp233,1 T. Di posisi bontot ada Petronas dari Malaysia seperti tahun sebelumnya dengan memperoleh nilai Rp229,3 T.
Brand Finance menyatakan, Petronas menunjukkan ketahanan luar biasa dan ketajaman strategis dalam menavigasi pasar energi global yang kompleks.
Merek ini mampu mencapai peningkatan nilai merek sebesar 15% menjadi Rp229,3 T.
Sedangkan perusahaan minyak dan gas asal Indonesia masih belum bisa menembus 10 besar.
Pertamina berada pada urutan ke-25 dari 50 perusahaan minyak dan gas global di tahun 2024.
Meskipun belum bisa menembus 10 besar, perusahaan BUMN ini naik peringkatnya dari tahun lalu yang menempati urutan ke-37.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"