KONTEKS.CO.ID – Pertamina Patra Niaga (Persero) mengklarifikasi relatif tidak mengandalkan bahan bakar minyak (BBM) dari Timur Tengah.
Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran akan gangguan suplai atau ketersediaan BBM akibat meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Manager Media & Stakeholder Management Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam pernyataan resmi mengatakan, saat ini suplai BBM terjaga di level 20 hari.
Hal itu telah terpastikan berdasar produksi kilang serta kargo dari kawasan Asia.
“Pertamina Patra Niaga memastikan stok BBM terjaga di level yang optimal untuk mengantisipasi potensi disrupsi suplai,” ujarnya dikutip Minggu, 21 April 2024.
Selain itu, Pertamina menegaskan komitmennya untuk menjaga pasokan BBM dan LPG nasional.
Tak cukup di situ, Pertamina juga terus menyalurkan LPG dan BBM sesuai kebutuhan masyarakat guna mendukung aktivitas ekonomi termasuk konsumsi domestik.
Heppy juga mengungkapkan, Pertamina berusaha meredam risiko kenaikan biaya akibat pelemahan nilai tukar rupiah dengan berbagai upaya mitigasi.
Di antaranya hedging nilai valas, efisiensi biaya distribusi, dan pencarian sumber LPG dan BBM yang paling optimal.
“Pertamina Patra Niaga terus memantau situasi harga minyak dunia dan komponen produksi BBM dalam negeri yang mempengaruhi harga. Dinamika harga yang fluktuatif ini telah terkelola untuk tidak mengganggu operasional perusahaan,” tambahnya.
Heppy juga menyoroti komitmen Pertamina dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"