KONTEKS.CO.ID – Pangeran MBS dilaporkan berusaha mengumpulkan Rp41 triliun untuk melanjutkan pengembangan proyek megacity pintar nan ambisius, Neom.
Laporan Bloomberg, Sabtu 22 Juli 2022, mengutip sumber, mengungkapkan bahwa pengembang proyek unggulan dari inisiatif Visi 2030 Putra Mahkota Mohammed Bin Salman (Pangeran MBS) saat ini sedang dalam pembicaraan dengan pemberi pinjaman lokal.
Dari pemberi pinjaman lokal, Pangeran MBS mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk tahap awal Kota Neom senilai Rp7.522 triliun.
Bank sedang menegosiasikan persyaratan dengan tim Neom dan, jika disetujui, pinjaman dapat diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan, kata sumber tersebut.
Selain itu, tim berencana mengumpulkan hingga tiga miliar riyal dari bank lokal untuk mendanai pengembangan Pulau Shushah, sebuah resor wisata mewah yang diusulkan.
Bulan lalu, pengembang Neom menyelesaikan kesepakatan senilai lebih dari 21 miliar riyal dengan sekelompok investor lokal untuk mengembangkan perumahan dan fasilitas sementara untuk 95.000 orang di bawah perjanjian kemitraan publik-swasta.
Sebelumnya, mereka menandatangani pinjaman tiga miliar riyal dengan Bank Riyadh untuk mendanai pengembangan resor wisata pulau bernama Sindalah.
Pertama kali diresmikan pada 2017, kota pintar ini terletak di Tabuk, di barat laut kerajaan. Namun, kemajuannya lambat dan ada kritik terhadap kelayakan proyek dan kemampuan untuk menarik investasi, serta kontroversi seputar pemindahan paksa suku setempat.
Pada tahun 2018, Bin Salman mengatakan kepada Bloomberg bahwa kota tersebut akan selesai pada tahun 2025.
Bagian dari proyek tersebut adalah The Line, sebuah kota pintar linier sepanjang 105 mil, yang juga menghadapi keraguan atas kelayakannya. Peneliti perkotaan telah menyarankan baru-baru ini bahwa kota harus melingkar, bukan linier karena potensi tantangan mobilitas. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"