KONTEKS.CO.ID – Boris Johnson, mantan Perdana Menteri Inggris mengeluarkaan pernyataan mengejutkan terkait perang Ukraina vs Rusia. Dikatakan, Jerman menginginkan Ukraina menyerah dengan cepat jika Rusia menyerbu negara tersebut.
Johnson mengklaim Jerman ingin situasi diselesaikan dengan cepat ketika kelompok taktis batalion Rusia berkumpul, menjelang invasi ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari.
“Saya akan memberi tahu Anda hal yang mengerikan, pandangan Jerman pada satu tahap bahwa jika itu (perang) akan terjadi, bakal menjadi bencana, maka akan lebih baik semuanya selesai dengan cepat dan untuk Ukraina, menyerah,” kata Johnson kepada CNN Portugal, Senin kemarin.
“Saya tidak dapat mendukung itu, saya pikir itu adalah cara pandang yang buruk, tetapi saya dapat mengerti mengapa mereka berpikir dan merasakan seperti itu,” ujarnya lagi.
Johnson juga memiliki kata-kata tajam untuk Paris dan Roma. Dia mengungkap Prancis menolak sampai saat terakhir.
“Saya ingat Italia lagi, sangat bergantung pada hidrokarbon Rusia, pada satu tahap hanya mengatakan mereka tidak akan dapat mendukung posisi yang kami ambil (membantu),” tambahnya.
Pada tanggal 24 Februari tentara Rusia menyerang Ukraina dari utara, timur dan barat, dalam apa yang Presiden Putin gambarkan sebagai “operasi militer khusus”.
Swjumlah pasukan Moskow memasuki Ukraina dari Belarusia, di utara, di mana mereka gagal merebut Ibu Kta Ukraina, Kiev.
Unit lain menyerang dari Krimea di selatan, merebut Ibu Kota Provinsi Kherson, dan dari wilayah Donbas yang dikuasai Rusia di timur.
Sebagai tanggapan, kekuatan barat (termasuk Jerman, Prancis dan Italia) memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan mengirim senjata ke Ukraina. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"