KONTEKS.CO.ID – Walaupun peringatan tsunami untuk wilayah Tonga dan Samoa Amerika telah dicabut, pemerintah Tonga tetap meminta warganya untuk berjaga jaga dengan mengungsi ke pedalaman.
Layanan meteorologi Tonga terus memperingatkan penduduk untuk tetap tinggal di pedalaman dan di dataran tinggi. “Harap tetap di daratan dan di dataran tinggi dan tolong dengarkan radio sampai disarankan lebih lanjut. Untuk pelaut, menjauhlah dari terumbu karang ke laut dalam,” posting layanan ini dalam halaman Facebooknya.
Tonga dilanda gempa berkekuatan 7,3 SR ditengah laut dengan kedalaman 24,8 km yang berjarak 211 km dari ibukota. Titik gempa tersebut tepatnya ada di timur tenggara Neiafu, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), seperti dilansir Reuters. Setelah mengeluarkan peringatan potensi tsunami, pusat peringatan pasifik AS mencabut pengumumannya.
“Berdasarkan semua data yang tersedia, ancaman tsunami dari Gempa ini sekarang telah berlalu,” kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik AS.
Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru melalui akun twitternya mengatakan tidak ada ancaman tsunami ke negara tersebut.
Pada Januari 2022 letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai memicu tsunami yang menghancurkan desa dan resor dan memutus komunikasi untuk negara Pasifik Selatan yang berpenduduk sekitar 105.000 orang. Sedikitnya tiga orang tewas. Letusan bawah laut yang kuat pada 15 Januari dari gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai Tonga di Pasifik Selatan menghasilkan gumpalan yang membumbung lebih tinggi ke atmosfer Bumi daripada rekor lainnya setinggi 57 km.
Tonga merupakan negara kepulauan kecil yang rentang dilanda tsunami dan perubahan iklim yang dapat menenggelamkan negara tersebut. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"