KONTEKS.CO.ID – Gempa bumi dengan magnitudo 6,2 yang menggucang Provinsi Gansu dan Qianhai, China menewaskan 118 orang. Selain itu, ratusan orang dilaporkan luka-luka dan 20 lainnya hilang.
Proses pencarian dan evakuasi makin sulit karena cuaca dingin yang melanda wilayah tersebut sejak pekan lalu.
Pemerintah provinsi pada konferensi pers menyebut, di Gansu, 105 orang tewas dalam gempa tersebut.
Selain itu 397 orang terluka dan 16 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Untuk jumlah korban tewas di Qinghai meningkat menjadi sedikitnya 13 orang. Sementara 182 orang dilaporkan terluka.
Pemerintah segera mendatangkan sekitar 2.200 personel penyelamat dari pemadam kebakaran provinsi, 900 dari brigade hutan, serta 260 personel penyelamat darurat profesional.
Selain itu personel militer dan polisi juga dilibatkan dalam pekerjaan penyelamatan.
Sebagai informasi, gempa bumi biasa terjadi di provinsi barat seperti Gansu, yang terletak di batas timur dataran tinggi Qinghai-Tibet.
Wilayah ini memang aktif secara tektonik.
Sebagai informasi, gempa terbaru ini terjadi di wilayah Jishishan di provinsi Gansu, barat laut China, Senin pukul 23.59 waktu setempat.
China Earthquake Networks Center (CENC) melaporkan, kedalaman pusat gempa berada di 10 km.
Gempa paling mematikan di China dalam beberapa dekade terakhir terjadi pada tahun 2008. Saat itu, gempa dengan magnitudo 8,0 melanda Sichuan, menewaskan hampir 70.000 orang.
Pemerintah provinsi telah mengalokasikan 20 juta yuan kepada pemerintah daerah untuk pekerjaan tanggap darurat.
Selain itu, pemerintah juga mengirimkan bantuan yang mencakup 2.600 tenda katun, 10.400 tempat tidur lipat, 10.400 selimut, 10.400 kasur katun, dan 1.000 set kompor.
Pihak berwenang setempat telah memberlakukan pembatasan lalu lintas ke Jishishan sampai pekerjaan penyelamatan selesai.
Sementara jumlah relawan sosial juga diminta untuk tidak memasuki zona bencana.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"