KONTEKS.CO.ID – Jepang prihatin terhadap kasus-kasus kekerasan seksual yang melibatkan pasukan AS di negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa menegaskan insiden-insiden tersebut tidak dapat ditoleransi.
Dia pun mendesak Washington untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.
Sebelumnya ramai menjadi pembicaraan lima kasus kekerasan seksual yang melibatkan tentara Amerika.
“Terjadinya insiden-insiden ini sedemikian rupa sehingga saya merasa hal ini tidak dapat ditoleransi,” katanya.
Komentar Kamikawa ini muncul saat ia menjawab pertanyaan wartawan tentang meningkatnya kasus kekerasan seksual oleh tentara Amerika.
“Ini adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi. Insiden ini sangat disesalkan. Dan ketika saya memikirkan para korban, saya sangat sedih sebagai menteri luar negeri,” kata Kamikawa, merujuk pada perannya dalam Satuan Tugas Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan.
Kamikawa menekankan pentingnya pencegahan kekerasan seksual oleh personel militer dan upaya untuk mendapatkan tanggung jawab serta hukuman yang setimpal.
“Berdasarkan cita-cita ini, kami telah mempromosikan pendekatan-pendekatan,” katanya.
Sebagai informasi, sekitar 50.000 tentara AS berada di Jepang berdasarkan pakta keamanan bilateral. Sekitar setengahnya berada di Okinawa.
Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshimasa Hayashi mengatakan pada Rabu, 3 Juli 2024 lalu, lima kasus pelecehan seksual oleh pasukan AS terdeteksi tahun lalu di Jepang. Sebagian besar terjadi di Okinawa.
Insiden tersebut telah menimbulkan kecemasan di masyarakat setempat.
“Terjadinya kejahatan seksual merupakan tantangan utama,” tambahnya.
Menanggapi kasus kejahatan seks yang tentara Amerika lakukan di Jepang ini, Pentagon menyatakan penyesalannya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pun memantau perkembangan ini dengan cermat.
Sejumlah Kasus yang Masih dalam Proses
Pekan lalu, jaksa mendakwa Marinir AS, Jamel Clayton atas percobaan pemerkosaan dan melukai seorang wanita.
Clayton tertangkap pada bulan Mei dan mendapat dakwaaan dari kantor kejaksaan distrik Naha pada tanggal 17 Juni.
Selain itu, jaksa juga mendakwa Penerbang Senior AS, Brennon Washington atas dugaan penyerangan seksual dan penculikan anak di bawah umur pada bulan Desember lalu.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"