KONTEKS.CO.ID – Pejabat penegak hukum Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Citigroup menjadi tempat favorit para penyelundup narkoba untuk mencuci uang.
Hal ini terungkap dalam dakwaan terhadap dua warga California yang diduga bekerja dengan kartel Sinaloa.
Mereka menyimpan puluhan ribu dolar melalui ATM Citi dengan membagi jumlah tersebut menjadi simpanan yang lebih kecil untuk menghindari ambang batas pelaporan transaksi tunai sebesar USD10.000.
DEA menyatakan muncul tudingan bahwa Citigroup memiliki pengendalian penipuan yang kurang ketat daripada bank lain sehingga menjadi target pencucian uang kartel narkoba.
Modus Operandi
Dalam beberapa kesempatan terpisah pada Januari 2021, para pelaku memasukkan hampir USD36.000 ke dalam mesin ATM Citi dalam beberapa ratus dolar sekaligus dengan jeda satu hingga dua menit di antara setiap transaksi.
Dengan cara ini, mereka berhasil menghindari ambang batas pelaporan transaksi tunai Departemen Keuangan AS.
Pilihan Bank
Pejabat Drug Enforcement Administration (DEA) mengatakan bahwa para pelaku yaitu Guillermo Zambrano dan Luis Belandria-Contreras telah memilih Citigroup setelah mencoba beberapa bank.
Mereka melakukan beberapa kali penyetoran berturut-turut ke ATM Citibank.
Total mencapai USD16.000 dan USD20.000 dan masing-masing dalam 24 dan 15 kali penyetoran.
Tanggapan Citigroup
Citigroup menolak mengomentari kasus spesifik ini dengan alasan persyaratan kerahasiaan.
Namun, bank tersebut menegaskan memiliki kebijakan anti pencucian uang yang kuat.
Dan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dalam penyelidikan melalui proses hukum yang sesuai.
Pembelaan Terdakwa
Pengacara Zambrano, John Targowski, menyatakan bahwa kliennya terlibat dalam kegiatan tersebut karena terlilit utang dan anggota kartel mengancam akan menculiknya.
Zambrano berencana mengejar pembelaan atas dasar paksaan. Sementara itu, pengacara Belandria-Contreras belum memberikan komentar.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"