KONTEKS.CO.ID – Ibu kota Ukraina Kiev menghadapi kemungkinan pemadaman dan pemutusan pasokan air dan jaringan pemanas yang disebabkan oleh serangan Rusia di jaringan listrik. Hal tersebut dikatakan walikota Kiev Vitali Klitschko kepada televisi pemerintah Ukraina. Klitschko mengatakan penduduk ibukota harus menghemat persediaan dan mempertimbangkan untuk pindah sementara.
Ia menggambarkan ini sebagai skenario terburuk. “Kami melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa hal-hal tidak terjadi seperti ini,” katanya. “Tapi kami ingin terbuka. Musuh kami melakukan semua yang mereka bisa untuk meninggalkan kota ini tanpa pemanas, tanpa listrik dan tanpa pasokan air,” katanya sebagaimana dilaporkan DW.
Ia menyebutkan jumlah penduduk di kota itu sekitar 3 juta, termasuk 350.000 pengungsi internal. Kyiv berusaha menstabilkan jaringan listriknya dengan pemadaman bertahap yang membuat sebagian kota dalam kegelapan selama beberapa jam dan sedang menyiapkan 1.000 fasilitas pemanasan komunal jika jaringan pemanas distrik mati.
Klitschko, yang terkenal sebagai mantan juara tinju dunia kelas berat, menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin bertujuan untuk menghancurkan Ukraina sebagai sebuah negara. “Putin tidak membutuhkan kita orang Ukraina. Dia membutuhkan wilayah itu, dia membutuhkan Ukraina tanpa kita,” katanya.
Rusia melancarkan serangan atas infrastruktur energi sebagai balasan setelah unit intelijen Ukraina yang dibantu pasukan khusus Inggris meledakkan jembatan Krimea.
Kherson terisolir
Kota Kherson di selatan Ukraina yang pada akhir September lalu menyelenggarakan referendum bergaung dengan Rusia, saat ini terputus dari pasokan listrik dan air, kata pihak berwenang kota tersebut.
“Di Kherson dan sejumlah daerah lain di kawasan itu, untuk sementara tidak ada pasokan listrik atau air,” kata pemerintah kota melalui Telegram.
Ia mengklaim pemadaman tersebut sebagai “akibat dari serangan yang diselenggarakan oleh pihak Ukraina di jalan raya Beryslav-Kakhovka yang menyebabkan tiga tiang beton dari saluran listrik tegangan tinggi rusak.”
Ini adalah pertama kalinya Kherson mengalami pemadaman listrik seperti itu. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"