KONTEKS.CO.ID – Yahoo News telah mengidentifikasi penerima manfaat utama dari perang Rusia-Ukraina, yakni kompleks industri militer Amerika Serikat (AS), yang menuai rejeki nomplok bahkan ketika konflik berdarah menyebabkan kekacauan ekonomi, kekurangan energi dan krisis pangan yang menjulang di seluruh dunia.
Dilaporkan pada Sabtu November 2022, negara-negara Uni Eropa telah berkomitmen $230 miliar untuk pembelian senjata baru sejak serangan militer Rusia terhadap Kiev dimulai pada bulan Februari. Kontraktor pertahanan AS siap untuk mendapatkan bagian terbesar dari pesanan tersebut, mengingat dominasi mereka sebagai pemasok utama militer Eropa. Sebagaimana dilaporkan RT.
Banyak negara Eropa beralih ke pembuat senjata AS jumlahnya lebih dari setengah dari separuh pembelian senjata. Yahoo mengutip data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) untuk menunjukkan contoh dominasi AS di gudang senjata Eropa. Misalnya, senjata buatan AS menyumbang 95% dari pembelian senjata oleh Belanda dari 2017 hingga 2021. Rasionya adalah 83% persenjataan AS untuk Norwegia, 77% untuk Inggris, dan 72% untuk Italia.
Impor senjata Eropa melonjak 19% selama periode lima tahun karena Presiden Donald Trump saat itu mendorong sekutu NATO-nya untuk memenuhi kewajiban mereka untuk pengeluaran pertahanan. Krisis Ukraina akan menciptakan rejeki nomplok yang lebih besar, ketika Presiden Joe Biden memimpin kampanye internasional untuk membanjiri Ukraina dengan senjata dan konflik tersebut memicu langkah-langkah yang dipercepat oleh negara-negara Eropa untuk memperkuat pertahanan mereka sendiri.
“Ini tentu saja merupakan peningkatan terbesar dalam pembelanjaan pertahanan di Eropa sejak berakhirnya Perang Dingin,” kata direktur kebijakan luar negeri di Center for European Reform Ian Bond, kepada Yahoo. Krisis di Eropa Timur menghilangkan anggapan bahwa perang di benua itu tidak mungkin lagi, tambahnya. “Mereka menyadari fakta bahwa itu tidak hanya sangat mungkin, tetapi itu terjadi, dan itu terjadi tidak terlalu jauh dari mereka.”
Sejak Biden menjabat pada Januari 2021, negara-negara Eropa memasuki setidaknya tahap awal negosiasi untuk pembelian senjata senilai $33 miliar, termasuk $21 miliar sejak Februari mengutip angka dari Quincy Institute for Responsible Statecraft.
Kontraktor pertahanan AS juga akan mendapat manfaat dari bantuan militer besar-besaran Washington ke Kiev, saat Pentagon berlomba untuk mengisi kembali persediaan artileri, peluncur roket, dan senjata lainnya. Biden telah menyisihkan lebih dari $65 miliar bantuan militer dan ekonomi untuk Ukraina sejak konflik dimulai.
Rusia telah memperingatkan bahwa masuknya senjata Barat akan memperpanjang krisis sementara membuat AS dan anggota NATO lainnya menjadi peserta de facto. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"