KONTEKS.CO.ID – Sebuah tragedi mengerikan mengguncang kota Moskow pada Jumat, 22 Maret 2024 malam.
Sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakan di gedung konser di pinggiran kota tersebut.
Menurut pihak berwenang Rusia, setidaknya 40 orang tewas dan 145 lainnya terluka dalam serangan mematikan ini.
Peristiwa ini menjadikannya salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Rusia.
Video yang beredar secara online menunjukkan adegan mengerikan saat dua pria bertopeng memasuki Balai Kota Crocus, salah satu gedung konser terkemuka di Moskow. Dia pun melepaskan tembakan secara brutal menggunakan senapan serbu.
Video grafis lainnya menunjukkan empat pria, dengan setidaknya tiga orang membawa senjata, mengejar sekelompok orang. Mereka menembaki korban jarak dekat.
Rekaman lain menunjukkan adegan ketegangan di luar gedung, di mana petugas penegak hukum berusaha menangani situasi yang semakin mencekam.
Media Rusia TASS menerbitkan rekaman kebakaran besar di Balai Kota Crocus, yang terletak sekitar 16 kilometer barat laut pusat kota Moskow.
Pejabat dan Kementerian Turun Tangan
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengetahui tentang serangan tersebut dan terus memantau perkembangan situasi.
Gubernur wilayah Moskow, Andrei Vorobyov tiba di lokasi kejadian dan memimpin upaya tanggap terhadap insiden tersebut.
“Lebih dari 70 tim ambulans bekerja di dekat Balai Kota Crocus dan petugas medis membantu mereka yang terluka,” kata Vorobyov.
Unit khusus dan polisi anti huru-hara meluncur untuk menanggapi insiden ini dengan cepat.
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, memerintahkan agar lebih banyak bantuan kepada para korban.
Sementara Kementerian Situasi Darurat Rusia sedang berupaya mengevakuasi orang-orang yang terjebak di dalam gedung.
Kementerian Situasi Darurat cabang wilayah Moskow mengatakan mereka sedang berupaya mengevakuasi orang-orang dari Balai Kota Crocus.
“Sekitar 100 orang telah dievakuasi dari ruang bawah tanah oleh petugas pemadam kebakaran. Operasi sedang dilakukan untuk menyelamatkan orang-orang dari atap gedung dengan peralatan pengangkat,” kata mereka melalui Telegram.
Kemungkinan ada sekitar 6.200 orang berada di dalam ruang konser pada saat serangan terjadi.
Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengumumkan bahwa mereka membuka kasus kriminal terorisme dalam insiden tersebut.
Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui saluran Telegram mereka.
Namun otoritas Rusia belum memberikan konfirmasi resmi terkait klaim ini.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"