KONTEKS.CO.ID – Kremlin mengeluarkan peringatan keras terhadap Uni Eropa (UE) terkait rencana mereka untuk menyita aset Rusia yang tersimpan di bank-bank Barat.
Pada hari Jumat, 22 Maret 2024, Kremlin memperingatkan tentang ‘konsekuensi bencana’ yang mungkin terjadi jika langkah ini terus dikejar.
Pemimpin UE baru-baru ini merencanakan untuk mengalokasikan hingga 3 miliar euro per tahun untuk mendukung Ukraina dalam konfliknya melawan Rusia.
Namun, rencana tersebut termasuk penggunaan dana dari bunga, hasil dari aset-aset Rusia yang Barat bekukan.
Menanggapi hal ini, Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan, aset tersebut merupakan milik Rusia, bukan milik siapa pun.
“Tindakan apa pun terkait dengan aset tersebut akan memiliki konsekuensi serius, tidak hanya bagi bank-bank terlibat, tetapi juga bagi negara-negara Eropa secara keseluruhan,” katanya.
Menghadapi ancaman Rusia, para pemimpin bank di Barat pun merasa khawatir terutama akan potensi konsekuensi hukum yang akan mereka hadapi.
Melansir dari Reuters, bank-bank ini telah mempertimbangkan dampak dari kemungkinan pertanggungjawaban oleh Rusia atas tindakan tersebut.
Gubernur Bank Sentral Rusia, juga menegaskan, mereka akan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk membela kepentingan negara.
Pernyataan ini datang setelah Bank Sentral Rusia mempertahankan suku bunga sebesar 16 persen.
Kondisi ini menunjukkan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan UE dalam konteks konflik di Ukraina.
Sementara Kremlin menegaskan kedaulatan atas aset-asetnya, UE terus menunjukkan dukungannya terhadap Ukraina.
UE sengaja berencana menggunakan dana dari aset-aset Rusia untuk memperkuat upaya perlawanan Ukraina.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"