KONTEKS.CO.ID – Sejumlah staf kampanye dan relawan dari calon presiden Rusia yang terdiskualifikasi, Boris Nadezhdin telah tertangkap.
Bahkan seorang staf Nadezhdin mengaku mendapat serangan fisik beberapa hari sebelum pemungutan suara tanggal 15-17 Maret.
Laporan media Rusia dan timnya mengatakan, setidaknya 17 rekan Nadezhdin telah ditahan sejak ia dilarang mencalonkan diri pada Februari lalu.
Cabang Nadezhdin di Vladivostok, Timur Jauh Rusia, mengatakan setidaknya tiga staf telah ditahan pada Rabu, 13 Maret 2024 pagi.
Sementara dua orang lainnya masih belum diketahui keberadaannya.
Salah satu dari mereka yang ditahan yakni Igor Krasnov yang merupakan kepala cabang setempat.
Dia lantas dijatuhi hukuman penangkapan administratif selama enam hari berdasarkan undang-undang propaganda anti-LGBT.
Mengomentari penahanan Krasnov, Nadezhdin mengatakan tujuan sebenarnya dari tindakan aparat penegak hukum tersebut adalah untuk mencegah orang-orang tersebut berpartisipasi dalam pemilu.
Tak hanya itu, mereka berupaya melarang orang ikut mengawasi komisi pemilu daerah dan berpartisipasi dalam exit poll.
“Tindakan serupa juga dilakukan di Moskow dan Stavropol,” tambah Nadezhdin dalam postingan di saluran Telegramnya.
Sementara itu, kelompok hak asasi manusia OVD-Info melaporkan, seorang relawan berusia 18 tahun lainnya di Vladivostok juga dipenjara pada hari Rabu. Dia dipenjara selama enam hari.
Di hari yang sama, Konstantin Larionov, kepala cabang Nadezhdin di Kaluga di Rusia barat, dilaporkan dipukuli oleh pria tak dikenal saat pulang kerja.
Dalam postingan di Telegram, dia menunjukkan dirinya menerima pertolongan pertama karena memar di dahi, lengan dan lutut.
Juru bicara Nadezhdin mengatakan di Telegram, serangan itu dikaitkan dengan pekerjaan politik pria tersebut.
“Kami menuntut penyelidikan obyektif dan hukuman terhadap mereka yang bertanggung jawab!” katanya.
Staf Nadezhdin lainnya ditahan oleh polisi lalu lintas ketika mereka mencoba meninggalkan Voronezh menuju Moskow dengan mobil.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"