KONTEKS.CO.ID – Kelompok Houthi menegaskan akan mempertimbangkan kembali serangannya terhadap kapal internasional di Laut Merah setelah Israel mengakhiri agresinya di Jalur Gaza.
Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam pada Selasa, 27 Februari 2024 kepada Reuters menambahkan, selain pengepungan Gaza berakhir, bantuan kemanusiaan juga harus bebas masuk.
“Tidak akan ada penghentian operasi apa pun yang membantu rakyat Palestina kecuali ketika agresi Israel di Gaza dan pengepungan berhenti,” katanya.
Sebelumnya, di hari yang sama, sebuah kapal curah milik Yunani berbendera Kepulauan Marshall melaporkan sebuah rudal menghantam perairan 3 mil laut dari kapal tersebut.
“Saat itu, kapal tengah berada di 63 mil laut barat laut Hodeidah, Yaman,” kata perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey.
Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) juga mengirimkan peringatan mengenai insiden tersebut.
Mereka menambahkan, awak dan kapal selamat sehingga dapat melanjutkan ke pelabuhan berikutnya.
Ambrey menambahkan, ada kapal tanker kimia/produk berbendera Panama milik UEA yang berada sekitar 2 mil laut jauhnya saat rudal itu terlihat.
Dalam peristiwa yang tampaknya terkait, televisi Al-Masira milik Houthi mengatakan pada Selasa malam, AS dan Inggris bersama-sama melancarkan dua serangan udara di Hodeidah, kota pelabuhan tertua di Yaman.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"