KONTEKS.CO.ID – Seorang mahasiswa terbunuh saat aksi protes penundaan pemilihan presiden (pilpres) di Senegal.
Alpha Yero Tounkara tewas saat ikut aksi protes yang berujung bentrok dengan pasukan keamanan di Kota Saint-Louis, Senegal, Jumat, 8 Februari 2024.
Kementerian Dalam Negeri pada Sabtu, 10 Februari 2024 mengatakan, bentrokan terjadi di sejumlah kota di Senegal.
Saat ini, Kementerian Dalam Negeri mengaku sedang menyelidiki insiden kematian Tounkara.
Namun kementerian membantah jika pasukannya disalahkan atas insiden tersebut.
“Pasukan Pertahanan dan Keamanan tidak melakukan intervensi untuk menjaga ketertiban di kampus universitas tempat kematian itu terjadi,” katanya.
Ini merupakan kerusuhan pertama yang meluas akibat penundaan pemungutan suara di Senegal.
Sebelumnya, banyak pihak khawatir penundaan justru akan menyebabkan ketidakstabilan yang berkepanjangan.
Sebagai informasi, kurang dari tiga minggu sebelum pemilihan presiden pada tanggal 25 Februari, parlemen memutuskan untuk menunda pemilihan presiden hingga bulan Desember tahun ini.
Penundaan pada akhirnnya merperpanjang mandat Presiden Senegal Macky Sall.
Hal itu telah menimbulkan kekhawatiran salah satu negara demokrasi yang tersisa di Afrika Barat yang dilanda kudeta itu berada di bawah ancaman.
Sall sendiri telah mencapai batas konstitusionalnya yakni dua periode.
Dia mengaku menunda pemungutan suara karena perselisihan yang menurutnya mengancam kredibilitas proses pemilu.
Namun beberapa pihak oposisi mengecam tindakan tersebut sebagai kudeta institusional.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"