KONTEKS.CO.ID – Sekitar 340 anggota Polisi Penjaga Perbatasan Myanmar dan tentara kabur ke Bangladesh saat pertempuran dengan pasukan etnis minoritas.
Menteri Luar Negeri Bangladesh, Hasan Mahmud pada Kamis, 8 Februari 2024 mengatakan, pasukan Myanmar itu memasuki negaranya pada hari Rabu, 7 Februari 2024.
Mereka masuk selama pertempuran dengan Tentara Arakan di negara bagian Rakhine, Myanmar yang berbatasan dengan Bangladesh.
Terkait situasi itu, pihaknya sedang berdiskusi dengan pemerintah Myanmar.
“Pemerintah Myanmar telah bersedia menerima mereka kembali,” kata Mahmud saat berkunjung ke India.
Awal pekan ini, badan perbatasan Bangladesh mengatakan, beberapa tentara Myanmar telah masuk dalam beberapa hari terakhir.
Ini merupakan kali pertama pasukan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh sejak aliansi tentara etnis minoritas di Myanmar melancarkan serangan terhadap pemerintah militer akhir tahun lalu.
Para pejabat mengatakan petugas keamanan Bangladesh telah melucuti pasukan keamanan Myanmar itu.
Mereka juga membawa pasukan itu ke tempat yang aman.
Mahmud juga mengaku telah mengangkat masalah ini ke India, yang berbatasan dengan Myanmar sepanjang 1.643 kilometer.
Pada November tahun lalu, para pejabat India memperkirakan ribuan orang juga telah memasuki negara bagian timur laut India.
Mereka melakukan itu untuk menghindari pertempuran sengit di negara bagian Chin, Myanmar barat.
Secara terpisah, Kementerian Dalam Negeri India pada Kamis mengumumkan, mereka akan mengakhiri pergerakan bebas visa antara India dan Myanmar.
Hal ini untuk menjamin keamanan dalam negeri negara India.
Rezim Gerakan Bebas merupakan adalah perjanjian antara kedua negara yang mengizinkan orang yang tinggal di sepanjang perbatasan untuk melakukan perjalanan hingga 16 kilometer di dalam negara lain tanpa visa.
Tentara Arakan
Sementara itu, Tentara Arakan merupakan sayap militer etnis minoritas Rakhine yang mencari otonomi dari pemerintah pusat Myanmar.
Kelompok ini telah menyerang pos-pos militer di negara bagian barat tersebut sejak November tahun lalu.
Mereka merupakan bagian dari aliansi tentara etnis minoritas yang disebut Aliansi Tiga Persaudaraan.
Aliansi itu melancarkan serangan pada Oktober dan menguasai wilayah strategis di timur laut Myanmar yang berbatasan dengan China.
Keberhasilannya dipandang sebagai kekalahan besar bagi pemerintahan militer Myanmar.
Secara geografis, Bangladesh berbagi perbatasan sepanjang 271 kilometer dengan Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Budha.
Negara ini juga menampung lebih dari 1 juta pengungsi Muslim Rohingya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"