KONTEKS.CO.ID – Amerika Serikat (AS) menyebut ISIS kemungkinan berada di balik serangan mematikan di Iran, Rabu, 3 Januari 2024.
Pejabat senior pemerintahan Biden menyebut, ISIS pernah melakukan serangan teroris seperti itu di masa lalu.
“Ini terlihat seperti serangan teroris, kita pernah lihat dilakukan ISIS di masa lalu. Sejauh yang kami ketahui, ini adalah asumsi kami saat ini,” katanya kepada wartawan.
Sebelumnya, dua bom meledak tepatnya di sekitar lokasi makam Jenderal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Qassem Soleimani, yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS empat tahun lalu di Irak.
Laporan media lokal setempat melaporkan, awalnya hanya 20 orang yang terlaporkan tewas dan banyak lainnya terluka.
Kepala Layanan Darurat di Kota Kerman, Mohammad Saberi, mengonfirmasi kepada media pemerintah, ada lebih banyak korban luka kritis dalam ledakan yang akhirnya meninggal dunia.
“Jumlah korban tewas menjadi 103 orang. Jumlah korban luka saat ini 141 orang, beberapa di antaranya luka kritis,” ungkapnya, melansir Aljazeera.
Sebelumnya, surat kabar semi-resmi Nournews mengatakan beberapa tabung gas meledak di jalan menuju permakaman.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"