KONTEKS.CO.ID – Korea Selatan menggelar latihan pertahanan yang diikuti lebih dari 1.000 personel militer, polisi, dan petugas darurat.
Latihan pertahanan pada Rabu, 27 Desember 2023 itu menyimulasikan serangan Korea Utara terhadap Kota Seoul.
Simulasi serangan fokus pada terhadap fasilitas pasokan air utama, stasiun, jaringan telepon dan koridor kabel listrik hingga komunikasi bawah tanah.
Tujuan dari latihan pertahanan ini untuk mengatasi kekhawatiran banyak pihal karena kota tersebut berada dalam jarak serangan senjata dan serangan rahasia Pyongyang.
“Ada pelajaran besar bagi kami ketika sistem pertahanan canggih kelas dunia Israel tak berdaya di bawah serangan mendadak Hamas yang dipersenjatai dengan artileri konvensional dan peralatan primitif,” kata Wali Kota Seoul, Oh Se-hoon.
Dia mengatakan serangan lintas batas Hamas menunjukkan, kemampuan militer yang unggul pun tidak berarti banyak jika musuh berhasil melakukan serangan mendadak.
Jarak Seoul hanya 38 km dari perbatasan militer dengan Korea Utara. Fakta itu membuatnya sangat rentan terhadap serangan Pyongyang kapan saja.
Kota Seoul yang merupakan pusat pemerintahan, bisnis dan keuangan yang padat penduduk ini merupakan rumah bagi 9,4 juta orang.
Angka ini ditambah sekitar 1,4 juta orang yang bekerja dan bersekolah di sana setiap hari.
Oh mengambil sikap garis keras terhadap Korea Utara. Korea Selatan harus memiliki senjata nuklirnya sendiri sebagai satu-satunya cara untuk menetralisir ancaman dari Pyongyang.
Namun, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah mengesampingkan kepemilikan senjata nuklir.
Presiden justru memprioritaskan upaya memperkuat aliansi militer dengan Amerika Serikat dan memulihkan hubungan keamanan dengan Jepang.
Kedua negara bertetangga ini bentrok di laut. Korea Utara mengebom salah satu pulau di Korea Selatan.
Banyak orang di kedua belah pihak tewas, namun belum ada serangan langsung terhadap Seoul sejak berakhirnya Perang Korea pada 1953.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"