KONTEKS.CO.ID – Helikopter di Guyana mengalami kecelakaan fatal. Lima perwira militer tewas dan dua lainnya selamat.
Kecelakaan ini terjadi di dekat perbatasan dengan Venezuela setelah pada Rabu, 6 Desember 2023 dilaporkan hilang kontak akibat cuaca buruk.
Helikopter tersebut mengangkut petugas yang melakukan pemeriksaan rutin terhadap pasukan di kawasan hutan.
Dalam proses pencarian, para pencari menemukan puing-puing itu pada hari Kamis, 7 Desember 2023.
“Hati saya sakit dan tenggelam dalam kesedihan atas kehilangan tragis ini,” kata Presiden Irfaan Ali dalam sebuah pernyataan yang diposting di media sosial.
Ali mengidentifikasi mereka yang tewas sebagai purnawirawan brigadir jenderal, seorang kolonel, dan dua letnan kolonel.
Sementara dua orang yang selamat termasuk kopilot. Sayang kondisi mereka belum diketahui.
Perdana Menteri, Mark Phillips mengatakan, pihak berwenang masih mencoba untuk mengetahui penyebab jatuhnya helikopter tersebut.
Meski demikian, pemerintah menekankan tidak ada indikasi tembakan musuh terhadap helikopter tersebut.
“Kita harus mencari tahu apa yang terjadi. Pencarian dan penyelamatan kini telah beralih ke pencarian dan pemulihan,” kata Phillips kepada The Associated Press (AP).
Panglima Angkatan Darat Brigjen. Jenderal Omar Khan pada Rabu malam mengatakan, Angkatan Pertahanan Guyana kehilangan kontak dengan pesawat baru Bell 412 EPI setelah lepas landas dari permukiman Olive Creek di Guyana barat setelah penghentian pengisian bahan bakar.
Kecelakaan di daerah pegunungan dan hutan lebat tersebut merupakan yang terburuk dalam sejarah militer Guyana.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya pertikaian diplomatik dengan Venezuela mengenai wilayah luas yang dikenal sebagai Essequibo.
Wilayah ini kaya akan mineral dan terletak di dekat cadangan minyak yang sangat besar dan berbatasan dengan Venezuela.
Negara itu mengklaim Essequibo sebagai miliknya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"