KONTEKS.CO.ID – Paus Fransiskus menggunakan kata “terorisme” untuk menggambarkan serangan Israel di Jalur Gaza saat menerima panggilan telepon dari Presiden Israel, Isaac Herzog, pada akhir Oktober.
“Terlarang membalas teror dengan teror,” kata Paus Fransiskus kepada Herzog, ungkap pejabat senior Israel yang terkutip dalam laporan Anadolu Agency, Jumat 1 Desember 2023.
Herzog mengatakan, selama panggilan telepon tersebut, pemerintahnya melakukan hal yang perlu mereka lakukan di Gaza untuk membela rakyatnya.
Sebagai tanggapan, Paus mengatakan, “Mereka yang bertanggung jawab memang harus termintai pertanggungjawaban, tapi bukan warga sipil.”
Seruan tersebut, di mana Paus menyebut kampanye Israel di Gaza sebagai “tindakan terorisme” teranggap sangat “buruk” oleh Israel. Karena itu Israel memutuskan untuk tidak mempublikasikannya, menurut Washington Post.
Vatikan menolak untuk mengklarifikasi apakah Paus secara terbuka atau pribadi menggambarkan tindakan Israel di Gaza sebagai terorisme. Namun dalam sebuah pernyataan kepada The Post, mereka mengakui adanya seruan antara Paus dan Herzog.
“Panggilan telepon tersebut, seperti panggilan telepon lainnya pada hari yang sama, berlangsung dalam konteks upaya Bapa Suci yang bertujuan untuk membendung gravitasi dan ruang lingkup situasi konflik di Tanah Suci,” katanya.
Seorang juru bicara di kantor Kepresidenan Israel menolak mengomentari laporan tersebut. “Kami tidak cenderung merujuk pada percakapan pribadi,” katanya.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober.
Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 15.000 orang. Termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan.
Korban tewas resmi di Israel sendiri mencapai 1.200 orang. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"