KONTEKS.CO.ID – Hamas undang Elon Musk. Seorang pejabat senior Hamas mengundang miliarder AS, Elon Musk, pada hari Selasa 28 November 2023 untuk mengunjungi jalur Gaza Palestina.
Musk terundang untuk melihat sejauh mana kerusakan pemboman Israel terhadap rakyat Gaza Palestina.
“Kami mengundangnya mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang (Israel) lakukan terhadap rakyat Gaza. Sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas,” ungkap pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, dalam konferensi pers di Beirut.
Sebelumnya, pada hari Senin lalu, Elon Musk, tokoh media sosial yang terserang karena dukungannya terhadap postingan anti-Yahudi, mengunjungi lokasi serangan Hamas terhadap Israel.
Lalu Musk menyatakan komitmennya untuk melakukan apa pun yang terperlukan untuk menghentikan penyebaran kebencian.
Hamas Undang Elon Musk Kunjungi Puing-Puing Gaza
Musk adalah memiliki platform media sosial X yang sebelumnya bernama Twitter.
Komentar Hamdan muncul satu hari setelah perpanjangan gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas selama 48 jam.
“Dalam 50 hari, Israel menjatuhkan lebih dari 40.000 ton bahan peledak ke rumah warga Gaza yang tidak berdaya,” katanya, mengutip Reuters, Rabu 29 November 2023. “Saya menyerukan kepada Presiden AS Biden untuk meninjau kembali hubungan AS dengan Israel dan berhenti memasok senjata kepada mereka.”
Berbicara mengenai kehancuran Gaza karena serangan Israel sejak konflik pada 7 Oktober, Hamdan meminta masyarakat internasional untuk segera mengirimkan tim pertahanan sipil khusus untuk membantu mengevakuasi jenazah yang masih terjebak di bawah reruntuhan. Menurut Kementerian Luar Negeri Palestina, ribuan orang masih terjebak.
Gencatan senjata yang tersepakati pekan lalu adalah penghentian pertama pertempuran dalam tujuh minggu sejak Hamas menyerang Israel.
Berbicara mengenai kehancuran Gaza yang dialami Israel sejak konflik dimulai pada 7 Oktober, Hamdan meminta masyarakat internasional untuk segera mengirimkan tim pertahanan sipil khusus untuk membantu mengevakuasi jenazah yang masih terjebak di bawah reruntuhan. Menurut Kementerian Luar Negeri Palestina, ribuan orang masih terjebak.
Menanggapi serangan 7 Oktober, Israel telah membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di utara. Setidaknya 16.000 warga Palestina telah terbunuh, kata pejabat kesehatan Palestina, dan ratusan ribu lainnya mengungsi. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"